Mohon tunggu...
Ariyani Na
Ariyani Na Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Hidup tidak selalu harus sesuai dengan yang kita inginkan ... Follow me on twitter : @Ariyani12

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Laksa Tangerang Versus Laksa Medan, Enak Mana?

2 Maret 2017   06:58 Diperbarui: 3 Maret 2017   22:00 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laksa, makanan dengan nama ini sudah saya kenal sejak kecil karena kakak dan ibu saya suka menyajikannya sebagai hidangan makan malam atau makan siang. Laksa yang saya kenal saat kecil dulu terdiri dari bihun, telur ayam rebus yang sudah dipotong jadi 4, tauge kemudian disiram dengan kuah kari yang terdapat potongan ayam dan kentang. Menikmati laksa tentu tidak perlu ditambah nasi putih, karena bihun yang menjadi bahan utama sudah mengenyangkan.

Setelah berumah tangga dan tinggal di Tangerang, laksa yang saya temui berbeda dengan yang keluarga saya hidangkan, bahan utamanya mirip bihun namun lebih besar, sebesar mie telur  namun berwarna putih, ada yang menyebutnya soba dan setelah saya tanya bahan dasar membuatnya sama dengan bihun, yaitu tepung beras.

whatsapp-image-2017-03-01-at-14-38-17-58b75eb6d17e615a0d60080a.jpeg
whatsapp-image-2017-03-01-at-14-38-17-58b75eb6d17e615a0d60080a.jpeg
Cara menyajikannya hampir sama, yakni soba dan campurannya disiram kuah kari yang didalamnya terdapat kentang yang dipotong kecil-kecil, serta ditambah beberapa bahan lainnya seperti kelapa sangrai, kacang hijau yang sudah direbus, serta daun kucai. Untuk lauknya, tersedia pilihan telur, ayam atau ati ampela. Ayam yang disajikan adalah ayam yang sudah direbus dengan bumbu dan santan baru kemudian dibakar, sehingga sangat empuk dan lembut. Kelapa sangrai dan kacang hijau rebus memberi rasa khas pada laksa.

laksa Tangerang - dokpri
laksa Tangerang - dokpri
Untuk menikmati laksa Tangerang, tersedia kawasan khusus kuliner laksa Tangerang yang terletak di Jalan Mochamad Yamin dekat dengan LP wanita Tangerang.  Di sana  tersedia lebih dari  satu pedagang laksa, satu pedagang memiliki satu blok tempat usaha, tersedia meja dan kursi, sehingga ketika kita mulai memasuki kawasan tersebut maka pedagang akan mulai menawarkan dan merayu untuk duduk di kiosnya.

Jenis laksa lain saya temukan saat berkunjung ke Medan beberapa hari lalu. Meskipun sama-sama bernama laksa, namun rasa dan bentuknya berbeda dari dua jenis laksa yang pernah saya cicipi sebelumnya. Bahan utama dari laksa Medan ini tetap berbahan dasar tepung beras dan berwarna putih, namun bentuk mienya lebih besar mirip mie kuning basah. Kuahnya lebih encer dibanding laksa Tangerang, dan bahan campurannya terdiri dari ikan selar yang sudah dilepas tulang, daun mint, irisian cabai, dan mentimun serta bunga kencong.

Laksa Medan - dokpri
Laksa Medan - dokpri
Kencong adalah nama lain dari kecombrang atau honje adalah salah satu tanaman rempah yang mirip lengkuas. Penambahan kencong ini menjadi ciri khas laksa Medan dan memberi aroma khusus serta menghilangkan bau amis dari ikan. Bisa dikonsumsi, namun bagi yang tidak biasa mengkonsumsi jenis rempah ini, banyak yang tidak menyukainya.

Dari sisi rasa, laksa Medan cenderung mirip seperti tom yam karena rasanya yang agak asam, dan saat disajikan dapat ditambah jeruk nipis agar terasa lebih segar. Laksa Medan ini berada di jalan Yose Rizal, kota Medan dan selain laksa tersedia juga menu lain seperti emie dan kue-kue.

laksa medan - dokpri
laksa medan - dokpri
Meskipun sama-sama bernama laksa, laksa Tangerang dan laksa Medan tidak memiliki kesamaan rasa maupun rupa, hal ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kekayaan kuliner karena memiliki banyak jenis bahan dan rempah yang dapat diolah dan menjadi ciri khas masing-masing daerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun