Tidak pernah bermimpi apalagi berpikir bahwa saya akan mendapat begitu banyak pengalaman dan begitu banyak teman saat memutuskan menjadi Kompasianer pada tahun 2011.
Awal mulai menulis tidak lebih dari sekedar curahan hati dan tanpa mengindahkan tata bahasa apalagi peduli bahwa apa yang saya tulis akan dibaca banyak orang.
Perlahan tapi pasti, saya mulai menemukan tujuan pasti untuk apa saya menulis di Kompasiana hingga akhirnya bisa bertahan hingga saat ini.
Berbagi Kebaikan
Tidak selalu menulis hal yang serius, tetapi tetap pada koridor kebaikan, menulis tanpa harus mencaci, mengkritik tanpa harus memaki, berbagi hal yang sekiranya dapat menginspirasi dan bermanfaat bagi orang lain meskipun hanya dalam bentuk tulisan sederhana adalah hal-hal yang tetap saya pegang selama menulis di Kompasiana.
Keunggulan Kompasiana dari blog-blog keroyokan lain adalah terjalinnya pertemanan antara sesama Kompasianer yang tidak sekedar basa-basi tetapi hingga tahap pertemanan nyata. Atas dasar ingin tetap menjalin pertemanan maka setiap kali ada kisruh yang menyebabkan munculnya dua kubu pro dan kontra membuat saya berprinsip untuk tidak mendekat dan berusaha memandang masalah yang berkembang dari segala sudut pandang tanpa harus menghakimi mana yang benar dan mana yang salah.
Kompasianival merupakan ajang kopdar terbesar kompasianer, dari luar kota hingga luar negeri menyempatkan hadir dan bertemu secara nyata termasuk teman-teman yang sudah lama tidak aktif menulis. Di tengah rangkaian acara keren yang berlangsung disana, di booth Planet Kenthir saya bertemu, berjabat tangan bahkan tertawa dengan teman-teman yang sudah lama tidak aktif menulis. Masih di kawasan area booth, saya bertemu banyak kompasianer hebat yang sudah menghasilkan banyak buku dan berprestasi dibidangnya.