[caption id="attachment_363601" align="alignnone" width="480" caption="Menuju Monas (Dokumen Pribadi)"][/caption]
Bila ditanya apakah pernah melihat Monas ? tentu sebagian besar dari kita menjawab pernah, bahkan bagi warga Jakarta dan sekitarnya, Monas menjadi pemandangan sehari-hari karena akitvitas mereka yang dekat dengan kawasan tersebut.
Namun, bila ditanya apakah pernah masuk ke Monas? Mungkin lima puluh persen yang menjawab pernah melihat akan menjawab belum pernah masuk ke Monas, bahkan teman saya lahir dan besar di Jakarta pun belum pernah masuk ke Monas.
Bila pertanyaan tersebut ditanyakan kepada saya, dengan bangga saya akan menjawab “pernah”, karena saat sekolah dulu Monas menjadi tujuan study tour kami . Hingga saat ini saya masih mengingat dengan jelas momen dimana kami duduk dan mendengar naskah proklamasi yang dibacakan oleh Presiden Pertama RI.
Kemarin, 29 April 2015, sekolah anak saya yang kecil mengadakan study tour ke Monas, dankami Ibu-ibu berinisiatif untuk pergi dengan bus terpisah guna mengawasi anak-anak dari kejauhan. Karena anak-anak memiliki kegiatan sendiri dengan sekolah, maka saya pun lebih bebas untuk melihat-lihat kembali apa yang ada di Monas sekarang ini.
Sepanjang perjalanan menuju pintu masuk kawasan Monas ternyata banyak pedagang kaki lima yang menjual souvenir seperti kaos, topi, gantungan kunci. pulpen bertemakan Monas, diluar dugaan saya karena saya pikir kawasan ini sudah bersih dari para PKL.
[caption id="attachment_363617" align="aligncenter" width="640" caption="kawasan Monas (dok Pri)"]
Untuk menuju Museum Nasional kita harus menggunakan Kereta Wisata yang disediakan untuk para pengunjung Monas dan Gratis. Karena hanya tersedia 2 Kereta, jadi kita harus antri untuk mendapat giliran. Didalam kawasan Monas ini pun ternyata banyak sekali pedagang asongan dan pedagang kaki lima dan yang menyedihkan, sulit sekali mencari tempat sampah sehingga tidak heran banyak sampah berserakan diatas rumput dan jalanan.
[caption id="attachment_363603" align="alignnone" width="480" caption="Kereta Wisata menuju Tugu Monas"]
Ada dua jenis tiket masuk yang dijual, yaitu tiket masuk Museum Nasional dan tiket masuk Puncak Monas. Bagi yang ingin ke puncak tugu monas sebaiknya langsung membeli dua jenis tiket tersebut agar tidak bolak –balik seperti saya. Harga tiketnya untuk umum berbeda dengan harga tiket untuk pelajar.
Di depan pintu masuk Museum, kita akan menemukan miniature tugu Monas, kemudian kita akan melihat banyak sekali Biorama yang berisikan sejarah nasional.Berawal dari era manusian purba, era kerajaan, era kemerdekaan hingga era revolusi semua tergambar jelas. Sehingga bagi bapak-ibu yang memiliki anak dan sekolahnya tidak mengadakan kegiatan tour ke Monas ada baiknya anak diajak kesini untuk mengetahui sejarah Nasional bangsa sendiri.
[caption id="attachment_363609" align="alignnone" width="428" caption="contoh Biorama yang ada di Museum (dok Pri)"]
[caption id="attachment_363611" align="alignnone" width="400" caption="contoh Biorama (dok pri)"]
Yang membuat penasaran ingin ke Monas tentu ingin naik ke puncak monas dan mengetahui ada apa di puncak Monas tersebut. Untuk bisa mencapai puncak Monas kita harus menggunakan lift yang kapasitasnya 11 orang dan hanya tersedia satu lift yang dioperasikan oleh petugas.
[caption id="attachment_363612" align="alignnone" width="428" caption="antrian masuk lift ke puncak Monas (dok pri)"]
Karena hanya ada satu Lift dengan kapasitas 11 orang, sedangkan pengunjung puncak Monas per hari bisa mencapai 1600-1800 orang, maka bisa dibayangkan berapa panjang dan berapa lama antrean untuk bisa naik ke puncak tersebut.
[caption id="attachment_363620" align="aligncenter" width="640" caption="teropong yang ada di puncak Monas (dok pri)"]
Setelah antri lebih dari satu jam, akhirnya saya tiba di puncak Monas. Ada apa di Puncak Monas? Jangan berharap kita bisa menemukan emas disana hahahaha , karena disana kita hanya akan menemukan teropong yang disediakan untuk melihat keadaan Jakarta dari atas.
[caption id="attachment_363622" align="aligncenter" width="640" caption="Jakarta dari Puncak Monas (dok Pri)"]
Untuk turun, kita akan menggunakan lift yang sama, namun tidak perlu antri lama karena pengunjung yangada di puncak tidak berlama-lama berada disana, sehingga jumlah antrian menjadi sedikit. Kami diturunkan di lantai 2 lift dan disana kita juga bisa melihat pemandangan Jakarta dengan gedung-gedung bertingkatnya. Untuk ke lantai 1 kita menggunakan tangga biasa, hal ini tentu untuk mencegah terjadinya kekacauan dengan antrian penumpang yang naik.
[caption id="attachment_363623" align="aligncenter" width="640" caption="Jakarta dari Lantai 2 Tugu Monas (dok pri)"]
Bagi yang belum masuk ke Monas, mari luangkan waktu mengajak putra putri belajar ke sana dan perhatikan jam kunjungnya, jangan sampai sudah jauh-jauh ke sana tetapi kawasannya tutup.
[caption id="attachment_363624" align="aligncenter" width="640" caption="Waktu Kunjungan (dok Pri)"]
Terakhir inilah bukti kami mengunjugi Monas hahahahaha
[caption id="attachment_363626" align="aligncenter" width="480" caption="gaya emak-emak narsis "]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H