Mohon tunggu...
Ariyani Na
Ariyani Na Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Hidup tidak selalu harus sesuai dengan yang kita inginkan ... Follow me on twitter : @Ariyani12

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hati Seorang Tuna Daksa

14 Maret 2012   00:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:06 1487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13316834471054511310

Malam telah larut, namun rasa kantuk tak kunjung tiba, sejuta galau masih menyelimuti hati Indah, mahasiswi semester akhir di salah satu Perguruan Tinggi Negeri  di Jakarta. Kejadian hari ini  sungguh membuatnya resah, seakan tak percaya bahwa ia berani mengambil keputusan yang justru sangat  melukai hatinya. Entah sudah berapa kali lagu Kehilangan yang dinyanyikan Firman diputarnya ... Sebuah lagu kesukaannya  yang kini seakan menjadi curahan hatinya. Masih jelas dalam ingatannya saat pertama kali tante Tina memintanya untuk menemani Doni, putra semata wayangnya. "Hanya saat kuliahmu kosong aja kok Ndah, Tante mohon kamu mau menerima tawaran ini, Doni butuh teman, Tante pikir kamu orang yang tepat untuk dapat menjadi temannya" Mengingat kebaikan Tante Tina yang selama ini sudah menjadi donatur tetap  Panti Asuhan dimana Indah dibesarkan maka Indah pun menerima tawaran tersebut. Apa yang dipikirkan Indah tentang Doni sangatlah berbeda dengan kenyataannya, Doni bukanlah seorang anak kecil, melainkan seorang pemuda seusianya yang menderita cerebral palsy. Karena kemampuan ekonomi, kasih sayang dan perhatian orang tuanya yang begitu besar, Doni bisa tumbuh menjadi pribadi yang cukup mandiri meskipun Ia tetap harus menggunakan kursi roda untuk bergerak. Bahkan Doni bisa kuliah di sebuah perguruan tinggi terkenal di Karawaci, meskipun pada saat ke kampus ia tetap harus selalu ditemani seorang perawat khususnya. Keterbatasan yang Doni miliki menjadikannya sulit untuk memiliki banyak teman, karena itulah Tante Tina  meminta Indah untuk menjadi temannya. Pada saat  awal berkenalan tidak banyak yang dapat Indah lakukan, karena tidak mudah bagi Indah yang pendiam untuk cepat berakrab akrab ria dengan orang yang baru dikenalnya. Mungkin karena kebetulan mereka mengambil jurusan yang sama, dan juga karena Indah sudah berada di semester akhir, sehingga diskusi mengenai tugas tugas kuliah Doni membuat keduanya  bisa dengan cepat menyesuaikan diri. Dalam keterbatasannya, Doni memiliki semangat juang yang tinggi, tidak mudah baginya untuk dapat mengerjakan tugas tugas kuliah yang begitu banyak,  yang mungkin bagi sebagian orang normal mudah saja untuk mengerjakannya. Sebuah prinsip hidup yang selalu ditanamkan orang tuanya semenjak kecil membuat Doni punya semangat hidup seperti sekarang ini.  Keterbatasan yang kita miliki bukanlah alasan untuk menjadikan hidup kita terbatas, semua dapat kita lakukan asal kita yakin bahwa kita mampu melakukannya. Itulah yang membuat Indah kagum pada Doni. *********** Siang itu seperti  biasanya Indah berkunjung ke rumah Doni, namun menurut keterangan Mbok Nah, Doni sedang menjalani terapi. Karena menurut Mbo Nah  sebentar lagi kembali Indah memutuskan untuk menunggu di kamar Doni sambil mengerjakan skripsinya, dan sudah atas seijin Doni bahwa Indah dapat kapan saja menggunakan laptop Doni untuk menyelesaikan tugas tersebut. Saat sedang mengetik tugasnya, tiba tiba tanpa sengaja Indah menemukan sebuah file yang berisi catatan harian Doni, di sana Ia menemukan sebuah puisi : Tuhan... Terima kasih untuk sebuah keindahan yang telah Kau hadirkan dalam hidupku Indah senyumnya Indah tutur katanya Indah bahasa tubuhnya Indah tingkah lakunya Indah mata dan mata hatinya walau kutahu, semua keindahan ini hanya dapat kulihat dan kurasakan namun tak mungkin dapat kumiliki .... Indah terdiam, batinnya bertanya "apakah Doni menyukaiku? Tidak...tidak mungkin, aku tidak boleh membiarkan ini terjadi" Bergegas ia pun pamit pulang kepada Mbok Nah dan setibanya di rumah, segera Ia menelepon Tante Tina dan mengabarkan bahwa Ia tidak bisa lagi menemani Doni. Keputusan untuk berhenti menemani Doni inilah yang membuat hatinya galau hingga Ia tak mampu memejamkan mata malam ini, hati kecilnya seolah berontak, apa salah Doni sehingga Ia tega meninggalkannya? Hanya karena puisi itu?  Terlalu naif rasanya bila hanya karena sebuah puisi Ia pergi meninggalkan Doni. Apakah penderita cerebral palsy tidak boleh memiliki cinta? "Doni tidak pernah menyatakan cinta padaku, aku yang terlalu kegeeran, bodoh... sungguh bodoh bila aku harus meninggalkan orang yang begitu hebat hanya karena kegeeranku yang gak jelas" Tak sabar menunggu datangnya pagi, diambilnya hape dan diketiknya sebuah sms " Tante Tina yang baik hati, mohon maaf bila aku mengganggu, semoga Tante belum mencari pengganti aku untuk menemani Doni, ijinkan aku untuk tetap menemani Doni, Tante.." Pesan pun terkirim... ******** Catatan Menurut wikipedia, Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan neuromuskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit atau akibat kecelakaan, termasuk celebral palsy, amputasi, polio, dan lumpuh. Cerebral palsy adalah suatu gangguan atau kelainan yang terjadi pada suatu kurun waktu dalam perkembangan anak, mengenai sel-sel motorik di dalam susunan saraf pusat, bersifat kronik dan tidak progresif akibat kelainan atau cacat pada jaringan otak yang belum selesai pertumbuhannya. Sumber gambar disini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun