Mohon tunggu...
Ariyani Na
Ariyani Na Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Hidup tidak selalu harus sesuai dengan yang kita inginkan ... Follow me on twitter : @Ariyani12

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Jason, Bocah yang Bertahan Hidup dari Retinoblastoma

4 Februari 2012   12:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:04 1527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1328357704989769312

[caption id="attachment_158944" align="aligncenter" width="640" caption="dok. pribadi"][/caption] Sekilas tidak ada kelainan yang terlihat pada Jason, bocah berumur 7 tahun yang saat ini duduk di kelas 2 SD, Ia tampak asyik bermain dengan teman temannya di sekolah. Tetapi, bila dilihat lebih jelas, ada yang lain pada matanya, yaa.. mata sebelah kirinya tidak bergerak, rupanya Ia menggunakan mata protesa (mata palsu). Mengetahui hal tersebut, pasti timbul pertanyaaan apa penyebabnya hingga anak sekecil itu menggunakan mata palsu?  Dan  penyebabnya adalah Retinoblastoma. Retinoblastoma adalah kanker pada retina (daerah di belakang mata yang peka terhadap cahaya) yang menyerang anak berumur kurang dari 5 tahun. Jason terdiagnosa menderita Retinoblastoma saat usia 2.5 tahun. Orang tuanya baru mengetahui saat Jason sakit panas dan memeriksakannya ke dokter, selain memeriksa kondisi tubuh Jason yang sedang panas, dokter mencurigai terdapat kelainan pada mata sebelah kiri bocah ini, mata kirinya tampak seperti mata kucing. Untuk memastikan kecurigaan dokter tersebut, orang tua Jason membawanya ke Rumah Sakit yang khusus menangani mata dan Jason pun menjalani sejumlah pemeriksaan termasuk  CT Scan kepala dan USG mata, hasil pemeriksaan menunjukkan Jason positif menderita Retinoblastoma. Sebagai informasi tambahan, berikut adalah gejala yang tampak pada anak yang menderita Retinoblastoma : •    Kelainan pada pupil, tampak warna putih (seperti mata kucing) •    Mata tampak juling (strabismus) •    Mata merah dan nyeri karena iritasi •    Penglihatan terganggu Sampai dengan saat ini, orang tua Jason tidak mengetahui penyebabnya dan tidak ada dalam keluarga mereka yang pernah menderita penyakit yang sama, dan yang disesali oleh kedua orang tua bocah ini yaitu, pada saat terdiagnosa, mereka tidak segera membawanya menjalani pengobatan secara medis, melainkan membawanya ke pengobatan alternatif, yang awalnya cukup menjanjikan tapi lama kelamaan malah membuat kondisi mata Jason malah memburuk. Akhirnya pengobatan alternatif dihentikan dan dilakukanlah pengobatan medis. Setelah menjalani pemeriksaan  tambahan seperti pemeriksaan cairan serebrospinal dan Pemeriksaan sumsum tulang, Dokter memutuskan mengangkat mata kirinya. Setelah melakukan operasi pengangkatan mata,  Jason harus menjalani kemoterapi sebanyak 16 kali. Kemoterapi dilakukan 3 minggu sekali  selama 12 tahap dan 1 bulan sekali untuk tahap ke 13 sampai 16.  Selesai menjalani serangkain Kemoterapi,  Jason tetap harus melakukan kontrol 1 bulan sekali selama setahun. Setelah itu 3 bulan sekali sampai umur 6 tahun, dan 6 bulan sekali setelah melewati usia 6 tahun. Sampai dengan saat ini, Orang tua Jason sangat memperhatikan asupan makanannya, semua yang mengandung pewarna, pengawet, MSG di hindari. Beruntung Jason anak yang sangat mengerti kondisinya, dan hebatnya bocah ini tidak merasa minder dengan kekurangannya, di sekolah pun Ia termasuk anak yang cukup pintar, walaupun pernah terucap dari bibirnya saat melihat temannya makan ‘Fried Chicken’, “ Enak yah Mih (Mami) orang orang mah makannya bebas, gak pernah sakit kayak Acen (Jason menyebut dirinya Acen)” *******

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun