[caption id="attachment_341934" align="aligncenter" width="526" caption="Novel Cinta Kinanti (Kim Foeng)"][/caption]
Cinta Kinanti, dari judulnya pembaca pasti sudah menebak bahwa novel ini mengisahkan tentang cinta seorang wanita yang menjadi tokoh utama dalam cerita. Namun pertanyaannya, cinta seperti apa yang diberikan seorang Kinanti, apakah cinta wanita lemah yang mengalah pada keadaan atau cinta yang egois ?
Cerita pada novel bertebal 322 halaman ini diawali dengan sebuah prasangka buruk Kinanti pada suaminya, Aryo, lantaran dirinya tidak sengaja menemukan sebuah kertas berwarna pink bertuliskan “Biarkan kita tidak dapat bersatu, kau masih menyayangi aku, kan? Masih mungkinkah pintu hatimu kubuka dengan kunci yang dulu pernah aku patahkan?” dari seorang bernama Windi, yang tak lain mantan kekasih suaminya. Kecurigaan terus berlanjut karena diam-diam Kinanti mengetahui bahwa suami meminjamkan sejumlah uang kepada mantannya. Bagaimana mereka menyelesaikan konflik dituturkan penulis dengan cara yang sederhana, seperti kisah nyata pada sebuah rumah tangga.
Flashback tentang bagaimana Kinanti bisa bertemu denganAryo, yang adalah seorang penulis diceritakan setelah mereka berhasil menyelesaikan masalah kecemburuan Kinanti pada mantan kekasih suaminya.
Seperti kisah rumah tangga pada kehidupan nyata yang tidak pernah luput dari masalah, novel ini juga menghadirkan kisah-kisah yang tidak jauh berbeda dengan masalah yang terjadi di kehidupan nyata sebuah rumah tangga, seperti kehadiran seorang anak yang tidak kunjung datang setelah delapan tahun menikah, hingga turut campurnya tangan ibu mertua yang sangat mengharapkan hadirnya seorang cucu dan meminta anaknya untuk menikahi wanita lain.
Permasalahan tidak sampai disitu, Kinanti juga harus menghadapi kenyataan bahwa Ia harus bertindak sebagai pencari nafkah setelah suaminya Aryo tidak dapat berjalan akibat kecelakaan.
Bagaimana Kinanti menghadapi semua permasalahan rumah tangganya, apakah Ia menyerah dan meninggalkan suaminya ? bagaimana kehidupan mereka setelah kecelakaan itu terjadi ? bagaimana sikap Kinanti saat berhadapan langsung dengan Windi, mantan kekasih suaminya ? semua dapat pembaca simak sendiri dengan membaca novelnya.
Selain cerita, di novel ini banyak disisipkan kalimat-kalimat penuh makna sepert tentang hidup, seperti “Hidup adalah fotosintesis, Hidup adalah siklus Nitrogen, Hidup adalah nyanyian tonggeret dan Hidup adalah segala-galanya.”
Novel karya Kompasianer Kim Foeng, yang juga warga Desa Rangkat ini dituturkan dengan bahasa dan cara yang sederhana sehingga sangat enak untuk dibaca.
Judul Novel :Cinta Kinanti
Penulis : Kim Foeng
Penerbit : PantaRhei Media Utama Publishing
Bagipembaca yang berminat memiliki silahkan langsung menghubungi Kompasianernya melalui inbox atau melalui Facebooknya.
Buat Ci Kim Foeng, Selamat untuk buku keduanya ini dan terus berkarya ya, ditunggu novel-novel selanjutnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H