Mohon tunggu...
Ariyadi Ahmad
Ariyadi Ahmad Mohon Tunggu... Editor - My Blog

"Syukur yang tidak terhingga itu ketika setiap apa yang kita lihat, dengar dan rasakan menjadi inspirasi. Kemudian menumpuk menjadi sampah di tepi kepala, pada akhirnya menjadi ribuan kalimat untuk dapat dibaca".

Selanjutnya

Tutup

Politik

Garda Bangsa: Masyarakat Harus Melek Politik

14 September 2015   11:03 Diperbarui: 1 Mei 2023   01:43 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Arif Suhaimi, SHI [Sekretaris DKW Garda Bangsa Lampung]"][/caption]**Perangi Politik Uang, Ciptakan Pilkada Berkualitas

PEMIMPIN yang baik tidak akan pernah terlahir di tangan para pemilih yang permisif terhadap politik uang

Sepakat dengan kalimat diatas, Sekretaris Dewan Koordinator Wilayah (DKW) Garda Bangsa Lampung, Arif Suhaimi bertekat untuk semaksimal mungkin menekan arus politik uang dalam Pilkada serentak di 8 kabupaten/kota di Lampung.

Untuk itu, organisasi kepemudaan sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terus mensosialisasikan anti politik uang dengan memberikan pendidikan politik pada masyarakat. "Ya, kita akan beruhasa keras menekan arus politik uang ini. Ini bahaya! Masyarakat kita harus diberi pemahaman," kata Arif, kala itu.

Menurut Arif, dalam setiap pemilu masyarakat harus waspada dalam memberikan hak suara. Jangan sampai memilih pemimpin hanya karena iming-iming uang. Masyarakat sudah harus berpikir jangka panjang, terutama terkait kemajuan pembangunan di daerahnya masing-masing.

”Selama ini masyarakat hanya bisa mengeluh terkait buruknya kwalitas pembangunan, tapi saat pemilu masyarakat juga yang sibuk menjual suara. Ini harus dirubah. Masyarakat harus janji penentu bagi kemajuan daerahnya dengan menentukan pilihan dengan benar,” kata pria yang aktif di dunia pergerakan ini, kemarin.

Oleh karena itu, kata dia, masyarakat harus bersatu untuk memilih yang punya ideologi, bukan yang sibuk memperkaya diri. ”Masyarakat jangan mau diberi upeti, karena satu saat yang memberi itu akan mencuri,” ujarnya.

Politik uang, lanjutnya, adalah sebuah kejahatan serius dalam demokrasi yang harus diperangi oleh seluruh pihak. Membiarkan terjadinya politik uang dalam pilkada sama hal-nya dengan menerima lahirnya seorang pemimpin korup.

”Seluruh stakeholder harus bersatu untuk menyukseskan pemilu. Saya sepakat dengan teman-teman saya yang saat ini terus mengkapanyekan anti politik uang dengan pemutaran film Nomor Piro Wani Piro (NPWP) di Metro. Karenannya, Garda Bangsa juga akan melakukan hal serupa dengan metode lain,” paparnya.

Sejauh ini, tambah Arif, pihaknya telah melakukan banyak hal dalam konteks penyadaran terhadap masyarakat. ”Minimal kami menyambangi masyarakat dari rumah kerumah dan menyampaikan bahaya politik uang. Saya sepakat dengan ungkapan ‘Ambil Uangnya Jangan Pilih Orangnya’, tapi alangkah baiknya jika masyarakat kita berani menolak mentah-mentah calon yang mengandalkan kekuatan uang,” pungkasnya. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun