Diantara riuh, masih kau (sepi) setia menemani
Tak perduli akan sahut mesin itu yang gaduh memecah terik
Seperti udara yang hilir mudik pada paru ku
Kau tetap ada dan tertawa
”Malaikat sekalipun tak mampu mengusir ku.” Bisikmu…
Tidak untuk menakuti
Tidak untuk mendzolimi
Tidak pula untuk menuntun kemurkaan
Ya, untuk melepaskan kerinduan_
Menghancurkan kegalauan
Membius nafsu, yang tak tertekan
Dan segala sesuatu yang terus mengkerdilkan logika
Tuhan begegitu dekat
Mimpi begitu sempurna
”Jangan larut kawan.” Bisikmu…
Lihat logikamu, yang hampir tersisih
Lihat anganmu yang tergantung diawan
Gapai
Terjang
Dan hancur kan..!!!
”Malam-mu masih indah, sampai ku (sepi) kembali nanti.” Bisikmu…
[caption id="attachment_165441" align="alignnone" width="300" caption="Purigading, Desember 2011"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H