Mohon tunggu...
Ari Windarto
Ari Windarto Mohon Tunggu... Teknisi - Suka membaca tapi kurang ahli menulis.

Saya suka membaca tapi masih kurang ahli dalam menulis. Apa yang ada dalam pikiran terkadang sulit untuk di ungkapkan lewat tulisan. O iya jangan lupa, tetap semangat dan bahagia dalam menjalani semua aktifitasmu. Lihat video saya di https://bit.ly/2BB1cEf

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Emosiku Tertambat di Tugu Jogja

30 Juni 2021   18:24 Diperbarui: 30 Juni 2021   18:38 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hai Di! Kok masih bengong sih! Masih ingat aku nggak!"
"Ohw...!"
"Kok owh! Ngomong dong Di!"
Tangan kiriku tiba-tiba saja mengusap wajahku sendiri, sambil sedikit menunduk. Kenapa sih tanganku usil, nggak ada apa-apa kok di wajahku!

Langkahku sampai stasiun tugu. Sesaat ragu. Mau ke mana? Ke Malioboro, mau apa? Ke titik nol juga mau apa? Ah sudahlah! Aku melangkah ke parkiran motorku. Kuputuskan untuk pulang. Wis embuhlah!

"Adiii! Ih kamu gitu deh!"
"E.." Ku garuk kepalaku yang tidak gatal.
"Kok e...?"
"Adi!" Dia memegang tangan kananku dan sedikit menariknya.

Ku gas motorku sekencang-kencangnya ke arah jalan pulang. Aku pulang! Dengan beban! Ku teriak meronta-ronta! Dalam batinku sih.

"Adi, kamu masih ingat? Dulu saat kita janjian di tempat ini. Kamu pasti menungguku lama sekali. Dan aku tidak pernah datang. Dan aku benar-benar menyesal saat itu, meski kaki, tangan, dan sedikit mukaku tergores luka. Semua perih itu tak lebih perih daripada ketidakhadiranku pada saat itu. Terimakasih Di, karena kamu selalu menjagaku di rumah sakit saat itu. Terimakasih ya Di!"

"Iya!" Singkat padat jawabku.
"Tapi setelah itu aku pergi kuliah ke luar negeri ya Di! Dan kamu antar kepergianku. Sedih Di!"

"Iya!"
"Kini aku pulang Di. Dan kita janjian ketemu di tempat ini lagi. Kupikir kamu lupa sama aku Di!"

"Bagaimana aku bisa melupakanmu Dewi? Seseorang yang spesial buatku. Seseorang yang bukan teman biasa, seorang yang meluluhkan perasaanku. Setiap kali aku memandang wajahmu. Eh...!" Tapi semua itu hanya dibatinku saja.

"Kok cuma eh...!"
Ke genggam jemari tangannya, lalu kutarik pelan ke arah Tugu Jogja. Tepat di sampingnya. Di tengah keramaian suasana. Di tengah gerimis tipis. Tapi suasana seolah milik kita berdua.
Kutumpahkan semua perasaanku selama ini padanya, tanpa sisa. Semuanya. Meski dalam hati saja. Sambil kami menatap megah Tugu Jogja.
 
"I love you Wi! Forever!" Hanya itu yang bisa benar-benar terucap dari mulutku. Dan aku yakin dia mendengarnya. Karena tangannya semakin erat menggenggam tanganku.

Beberapa saat kamipun melangkah pulang.

Sampai rumah dengan penuh emosi aku melangkah ke kamar dan kubantingkan tubuhku ke ranjangku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun