Mohon tunggu...
Wdyaya
Wdyaya Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

seorang perempuan penyuka warna pink, penyuka puisi, dan pencinta sastra. menulis adalah imajinasi, saya adalah perempuan yang suka menulis apa saja. bagi saya menulis adalah imajinasi tinggi yang harus di asah terus menerus.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kenangan di Sekolah

26 April 2018   07:36 Diperbarui: 1 Mei 2018   13:52 2157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (cerita.picmix.it)

Dulu kita masih remaja usia anak SMA.....

Hai, masih ingat kan penggalan lagu di atas? iya benar sekali, itu adalah soundtrack lagu nya film Dilan 1990 yang sempet hits banget itu loh, dikalangan anak remaja di awal tahun 2018.

Eitts tetapi, di sini bukan ngomongin film nya Dilan loh, di sini aku akan bercerita tentang indahnya masa remaja, pastinya masa SMA dong.

Ingat tidak kamu sedikit saja zaman ketika SMA? tahun berapa? umur berapa? eh tapi diminta cerita dikit malah jadinya panjang ya? jelas bangetlah, karena masa SMA adalah masa paling indah. Kata orang-orang sih. Benar adanya kok, waktu itu kita sudah ada di tengah-tengah antara remaja dan beranjak dewasa, artinya masa si biru dongker alias SMP sudah kita lewati, dan merasakan duduk di bangku SMA yang sudah mulai berpikiran sok dewasa, sudah ngerti lawan jenis, sudah sweet seventeen dan punya KTP deh. 

Ngomong-ngomong sweet seventeen, di mana saat kita 17 tahun katanya umur sudah mulai berjaya. Sudah gede kata mama. dan dikatakanlah dengan sebutan sweet seventeen. Sudah mengenal arti cinta, eh yang ini loh yang jadi pengalaman indah masa SMA. Lihat wajahnya si dia dari jauh saja sudah deg degan apalagi lewatin kelasnya. dan setiap hari harus ketemu, padahal memang pengen cepat pagi saja biar bisa ketemu dia.

Lalu ada lagi kenangan siguru killer katanya sih guru matematika, sebenarnya gak matematika saja sih. tidak tergantung mata pelajarannya, ada yang pelajaran biasa saja tetapi ampun galaknya ni guru dan paling ditakuti. Lalu ada lagi ulah teman atau sahabat sekelas kita yang kocaknya ampun-ampunan, bahkan sampai kita tua dan berkeluarga masih mengingat kelucuan teman kita ini. yang jadi hiburan saja di kelas. Belum lagi suasana kelas kita yang kata mayoritas guru pualinggg berisik dan gaduh serta nakal seisi kelasnya. Duh, macam-macam saja.

Eh, ingat si Fajar? yang kacamata itu loh, dia mah sukanya menyendiri sambil berkutat dengan buku paketnya dan gak pernah lepas. Nilainya bagus melulu. dan asiknya cewek-cewek populer deketin dia loh, dan aneh banget masa iya cowok culun itu yang deketin malahan cewek-cewek populer? termasuk aku sih. Heheh. 

Ilustrasi (cerita.picmix.it)
Ilustrasi (cerita.picmix.it)
Cuma pingin dapat nilai bagus saja, gak lebih. Ih jahat! Tapi Fajar malah seneng kok. Dipikirnya ada yang naksir sama dia, padahal sih tidak, malah Fajar suka sama salah satu dari cewek-cewek itu. Iyuh malas! Itu kata salah satu temenku. Ya iyalah sapa juga yang mau pacaran dengan cowok culun kayak gitu. Namun kalau mau tau sekarang Fajar sudah punya anak 2 dan Fajar menetap di Negara German. Hahaha keren kan?

Malah ada lagi tuh si ganteng bintang basket, woww gantengnya gak ada ujung gaes, aku nih ampe musuhan sama Barbara gara-gara Barbara suka dengan si cowok bintang basket ini. Sebenarnya sih aku paling malas rebutan cowok, cuma Barbara berpikir aku hendak merebut cowok gacoan dia, sebut saja namanya Pasha (mirip Pasha Ungu barangkali) dia tinggi, dan wajahnya duh..bikin jalan kita lama-lama in kalau lewatin lapangan basket demi lihat dia lagi mendrible bola basket. 

Widih, orang tuh? kok ganteng badai? Barbara kadang sinis kalau lihat aku iya sih Barbara more fashionable dibanding aku yang biasa ajah, males dandan, pasti milih Barbara lah. Tetapi aku memang deket sama sahabatku si cantik yang di sukai Pasha. Namanya Chintia. Memang cantik banget, mirip pemeran Milea di Filmnya Dilan 1990, (sekarang sudah punya anak 2 dan singleparent), tetapi si Pasha suka sama Chintia. Chintianya enggak. Aduh gimana ini? lupakan saja lah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun