Mohon tunggu...
Ari Usman Chan
Ari Usman Chan Mohon Tunggu... profesional -

Aku cinta akan kebenaran dan suka akan amal baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Duren Medan atau Becak Medan yang Tersohor

26 Februari 2016   18:00 Diperbarui: 1 Maret 2016   10:10 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita melakukan perjalanan ke Kota Medan, maka kita akan disuguhkan pemandangan yang tak biasa dengan kota lainnya. Contohnya lalu lintas di kota Medan tidak bisa disamakan dengan kota Jakarta ataupun di kota lainnya. Persaingan untuk lalu lintas pun sangat tinggi. Misalnya angkutan umum di kota Medan sudah menjadi perbincangan banyak orang hingga di Jakarta pun jika supir angkotnya orang Medan maka tingkahnya hampir mirip, istilah yang terkenal, “nampak lobang hajar”.

Belum lagi dengan semboyan si roda tiga atau becak di kota medan yang sangat unik, dimana lampu sign kiri atau kanan tak akan pernah kita dapat menyala, sehingga pengendara di belakang akan was-was dengan tingkahnya. Ada sebutan yang sangat populer dengan tingkah tersebut, “Hanya dia dan Tuhan lah yang tahu kapan dia akan berbelok”. Gas sekencang-kencangnya rem sepakem-pakemnya.

Walaupun begitu keadaan kotaku Kota Medan ini, banyak juga yang suka dan kangen ke medan dengan kuliner, buah-buahan yang disajikan. Misal ada Bika Ambon yang katanya makanan khas Kota Medan. Yang paling menarik jika berkunjung ke kota Medan adalah dengan buah durian atau biasa disebut buah duren. Banyak sekali yang ketagihan dengan buah yang satu ini. Walaupun di kota lain banyak yang memiliki buah durian ini tetapi rasa yang ditawarkan sangat berbeda.

Kebetulan cari-cari toko durian secara online yang dapat menjual durian kupas, daging durian atau pancake durian, akhirnya saya ketemu dengan toko online punya teman saya. Kebetulan usaha beliau tidak jauh dari Bandara Internasional Kuala Namu (KNO), www.durenmedan.com namanya. Rugi jika kita hanya memandang tanpa mencoba. Salam Ari Usman Chaniago

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun