Aku dilahirkan di Kota Medan tepatnya di tanggal 1 September 1984. Bersekolah pada usia 7 tahun di SD Negeri Inpres No. 064970 yang bertepatan di Jl. Raya Menteng di Komplek Asrama Polisi. Melajutkan di Sekolah Menengah Pertama di SMP Swasta Perguruan Kebangsaan Medan yang terletak di Jl. Perguruan Tinggi Swadaya Medan. Setelah tamat SMP aku melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMK Negeri 2 Medan yang beralamat di Jl. STM Kampung Baru Medan. Pada tahun 2000 dan akhirnya dinyatakan lulus pada tahun 2003.
Begitu beruntung hidupku di tahun 2003 ketika tamat sekolah di SMK Negeri 2 Tersebut  langsung diterima bekerja di sebuah perusahaan swasta nasional yaitu Kelompok Kompas Gramedia. Selama 2 tahun bekerja di sana aku mulai memikirkan untuk melanjut kuliah karena selama 2 tahun aku berusaha mencicil sepeda motor untuk berangkat bekerja. Akhirnya aku masuk kuliah di Sekolah Tinggi Teknik Harapan (STT-Harapan) Medan pada tahun 2005. Alhamdulillah waktu kuliahku bisa kuatur setelah pulang kerja di sore hari. Ketika aku ditugaskan masuk shift malam maka aku harus atur siasat bagaimana kerja dan kuliahku sama-sama baik. Alhamdulillah waktu bekerjaku dan kuliah bisa dimanage tetapi dengan syarat jam istirahat kukurangi agar nantinya aku bisa menikmati keduanya.
Tak terasa waktu berlalu, akupun melihat peluang untuk mencoba melamar menjadi asisten laboratorium komputer. Pada saat aku belajar kuperhatikan para asisten lab tersebut ada beraneka ragam sifatnya. Ada yang ketika datang hanya menyodorkan lembar absensi, ada yang mondar mandir, ada yang gigih membagi ilmu walau tak ada pengembangan yang saya lihat. Akhirnya aku diterima masuk menjadi asisten laboratorium komputer. Agenda harianku menjadi 3 yaitu Kuliah, Kerja dan sebagai asisten laboratorium komputer.
Nikmat jika hidup semua punya agenda setiap harinya, di kampus aku biasa bergabung dengan teman-teman pekerja juga. Karena aku suka berteman maka aku juga suka bergaul dengan teman-teman kelas lain baik pagi maupun anak sore. Banyak kawan yang kudapatkan. Waktu di tempat kerja aku termotivasi dengan kawan satu kerja namanya Anto Fariadi, dia bekerja selalu masuk malam, dan di siang dia atur siasat untuk cari kegiatan, akhirnya dia ambil kesempatan kuliah. Namanya orang gigih akhirnya dia lulus seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri yaitu USU. Luar biasa bapak ini dalam benakku.
Perjalanan panjang akhirnya kawan saya ini Praktek Kerja Lapangan (PKL) di sebuah Bank Syariah di Kota Medan. Beliau PKL di Bank Muamalat Kota Medan bertemu sosok karyawan yang luar biasa. Namanya Sua Betria Dhani, SP. Beliau tamatan UISU Fakultas Pertanian tetapi bekerja di perbankan. Aku menilai ini berarti orang hebat bisa masuk bank padahal keilmuannya pertanian. Beliau biasa saya panggil pak Dhani, pak Dhani ini mengajak kawan saya yang namanya Anto tadi untuk buat pengajian rutin sekali seminggu, lalu kawanku mengajakku untuk ikut bergabung, ternyata beliau ajak pengajian perdana dulu. Yang terbenak olehku ini nanti ustadnya siapa ya??? Padahal dulu aku semasa SMK (SMA sederajat) aku biasa ikut pengajian tarekat Naqsabandiyah sama guru dari Pasaman. Di Tarekat aku diajari ilmu zikir, tetapi karena sudah bekerja agak susah melanjutkan karena zikir itu dimulai malam jam 12 sedangkan aku masuk kerja malam.
Di tarekat kami diajarkan bela diri, sampai makan beling (pecahan kaca) pun pernah. Akhirnya pengajian perdana pun dimulai di rumah pak Dhani ini. Beliau menyewa rumah bertingkat di Jalan Panglima Denai. Di bawah dibuat untuk toko dan praktek ruqyah, nama tempat prakteknya aja MRC (Medan Ruqyah Center) yang kelola namanya ustad Bani. Wah aku melihat nuansa baru pikirku. Soalnya islamis sekali kegiatan mereka ini. Diawal pengajian saya diajak baca Al-Quran dan kawan satu Anto Fariadi pun ikut. Kami membaca secara bergilir satu halaman perorang. Selanjutnya kami diminta memperkenalkan diri biasa disebut ta'aruf. Luar biasa perkenalan awal yang kualami. Pak Dhani inilah akhirnya Menjadi Murabbi pertamaku dan beliau perkenalkan nama pengajiannya tarbiyah. Minggu kedua aku ajak kawan namanya Handi Winata Tambunan karena selama kuliah kuperhatikan dia sering baca buku Hidayah (kumpulan cerita misteri ilahi). Beliaulah yang selalu ikut denganku ketika pengajian, sering diskusi bersama, orangnya lucu tetapi Allah memanggilnya tepat di tanggal 10 Februari 2016.
Banyak memori yang tersimpan bersamanya. Nanti akan kuceritakan di tulisan berikutnya sajalah (doakan semoga sempat nulis). Semoga amalanmu, amalanku, dan amalan kita diterima Allah SWT.
Di akhir kuliah aku bertemu banyak sahabat luar biasa. Ini karena tarbiyah sudah menjadi jati diriku. Aku berteman dengan ormas HTI, JT, Salafi, As-Syifa. Beraneka ragam pemahaman mereka tetapi tetap beramal kepada Allah SWT. Tahun 2008 aku mencoba mencari tahu organisasi keislaman yang ada di kampusku dan akhirnya aku dapat info ada dulu namanya FKMM (Forum Komunikasi Mahasiswa Muslim). Lalu aku bertekad menghidupkannya kembali, lalu aku bertemu sahabat2 tarbiyah lain di beberapa kampus,alhamdulillah bertemu dengan M. Taufik Nasution yang membantu dalam pengaturan organisasi. Â Aku bertemu beliau ketika aku diminta ikut jadi panitia Latihan Dasar Kepemimpinan yang diadakan di SMA Negeri 4 Medan.
Pada saat pemateri mendadak tidak hadir maka beliau diminta mengisi acara dan beliau menyanggupi tapi aneh kelihatan ketika dia buka acara dan didampingi sama sahabatnya Erik Suparingga dengan ucapkan salam lalu tak ada materi sedikitpun ditutup dengan wassalam dilanjut dengan diskusi tanya jawab. Di situ aku menilai mereka ini hebat karena mampu membawa suasana acara dengan akrab dan tanpa keraguan. nanti dilanjut ya... sudah siang pula nih.. mau berangkat kerja dulu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H