Tidak bisa kita pungkiri di Indonesia sendiri betapa banyaknya kebutuhan dan konsumsi kopi setiap harinya, sehingga ketersediaan pasokan kopi tentunya mempunyai jumlah yang sangat banyak, biasanya kopi yang dikonsumsi dalam bentuk bubuk maupun sachet. Jadi untuk setiap harinya akan dihasilkan limbah ampas kopi yang sangat banyak, sehingga diperlukan pengelolahan yang lebih lanjut agar ampas kopi tersebut dapat di manfaatkan lagi, seperti digunakannya  untuk  pupuk organik pada tanaman.
Kandungan nutrisi pada ampas kopi sangat membantu dalam pengomposan karena mempunyai pH rendah  sekitar (6,2-6,9 pH) sehingga ampas kopi dapat digunakan sebagai pupuk organik tanaman, sebagai berikut kandungan pada ampas kopi.
Zat Terkandung
Kandungan
pH
6,9-6,2
Nitrogen
2,28%
Fosfor
0,06%
Kalium
0,6%
Kandungan ampas kopi yang begitu banyak mempunyai manfaat dan fungsi tersendiri bagi pertumbuhan tanaman. Peranan utama nitrogen (N) bagi tanaman adalah untuk merangsang pertumbuhan secara keseluruhan, khususnya batang, cabang, dan daun. Selain itu, nitrogen pun berperan penting dalam pembentukan hijau daun yang sangat berguna dalam proses fotosintesis. Fungsi lainnya ialah membentuk protein, lemak, dan berbagai persenyawaan organik lainnya.Â
Unsur fosfor (P) bagi tanaman berguna untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda. Selain itu, fosfor berfungsi sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu; membantu asimilasi dan pernapasan; serta mempercepat pembungaan, perangsangan biji, dan buah.Â
Fungsi utama Kalium (K) ialah membantu pembentukan protein dan karbohidrat. Kalium pun berperan dalam memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga, dan buah tidak mudah gugur. Yang tidak bisa dilupakan ialah Kalium pun merupakan sumber kekuatan bagi tanaman dalam menghadapi kekeringan dan penyakit.
Karena kandungan ampas kopi terdapat unsur hara makro dan sangat esensial dibutuhkan tanaman, pupuk ampas kopi tersebut sangat dianjurkan untuk digunakan untuk pemupukan, selain kandungnnya, pupuk ampas kopi tersebut juga ramah lingkungan karena bahan yang digunakan dari bahan organik.Â
Selain itu tanaman yang cocok untuk pengaplikasian pupuk ampas kopi tersebut adalah tanaman tomat, cabai dan kacang panjang, karena tanaman tersebut biasanya pertumbuhan optimal pada pH Â 5,5-6,5. Tidak hanya sebagai pupuk organik saja, ternyata ampas kopi juga sebagai pestisida alami karena dapat menghalau siput dan semut yang akan merusak tanaman.
Dalam penggunaan pupuk organik dari ampas kopi sangatlah mudah, ampas dari kopi yang kita konsumsi  dapat kita keringkan terlebih dahulu, lalu kemudian di taburkan di sekitaran tanah yang berada disekitar tanaman. Karena penggunaan ampas kopi tersebut sangat disukai oleh cacing, sehingga ampas kopi dapat di komposer oleh cacing dan menjadi bahan mineral yang dapat dimanfaatkan oleh tanah sendiri.
Ternyata ampas kopi tidak hanya digunakan untuk pemupukan saja, ampas kopi dapat  memanfaatkan ampas kopi yaitu dapat menurunkan kadar Cadmium dalam air yang tercemar logam berat hingga lebih dari 50 persen. Tetapi ampas kopi sudah diubah  bentuk menjadi arang ampas kopi, tujuannya untuk mengubah muatan ampas kopi menjadi bentuk arang aktif untuk membantu penjernihan air.