Mohon tunggu...
Aristyanto (Ais) Muslim
Aristyanto (Ais) Muslim Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP

Saya memiliki hobi membaca dan mencari baik ilmu dan pengalaman di buku dan teknologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Menemukan TITIK yang Sama (Part_2)

28 September 2024   14:47 Diperbarui: 28 September 2024   14:47 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Setelah terbunuhnya Khalifah Utsman, Ali bin Abu Thalib r.a. diangkat oleh para sahabat sebagai Khalifah ke-4, yang membuat ketidakpuasan di kalangan Bani Umayyah, mengingat Ali dan Nabi Muhammad SAW berasal dari Bani Hasyim.

Setelah wafatnya Abdu Manaf, ia menyerahkan tanggung jawab pengelolaan Kota Mekkah dan penjagaan Baitullah, peninggalan Nabi Ibrahim dan Ismail, kepada kedua putranya. Namun, Umayyah, putra Abdu Syams, merasa tidak senang karena kekuasaan dibagi dengan pamannya, Hasyim. Umayyah berusaha menyingkirkan Hasyim melalui sidang keluarga, tetapi usahanya tidak didukung oleh banyak pihak.

Perselisihan ini kemudian dibawa ke hadapan seorang hakim yang dipilih bersama dari suku Chuzai't. Sayangnya bagi Umayyah, keputusan hakim justru memenangkan Hasyim. Akibatnya, Umayyah dijatuhi hukuman untuk meninggalkan Mekkah selama 20 tahun dan pergi ke tanah Syam. Dari sinilah permusuhan antara klan Bani Umayyah dan Bani Hasyim bermula.

Pada masa Abdul Muthalib, Bani Hasyim tetap menjadi penjaga Ka'bah dan pengelola Mekkah, hingga masa kenabian Muhammad SAW yang membersihkan Ka'bah dari berhala dan mengembalikan ajaran monoteisme Nabi Ibrahim. Tugas tersebut kemudian dilanjutkan oleh Khalifah Abu Bakar dan Umar bin Khattab r.a.

Kemungkinan untuk mempersatukan kembali Bani Umayyah dan Bani Hasyim, Rasulullah menikahkan dua putrinya dengan Utsman bin Affan. Namun, dendam lama tidak hilang di hati sebagian orang dari Bani Umayyah, yang kemudian merasa mendapatkan peluang untuk menyingkirkan Bani Hasyim, dengan menjadikan Ali bin Abi Thalib dan keturunannya sebagai sasaran. Fitnah pun muncul, menuduh Ali bertanggung jawab atas pembunuhan Utsman bin Affan.

Keadaan politik yang semakin kacau mendorong Ali memindahkan pusat pemerintahan dari Madinah ke Kufah. Beberapa sahabat mendesak Ali untuk menghukum para pembunuh Utsman, tetapi Ali menolak karena pelaku sebenarnya belum diketahui. Kekecewaan ini membuat Thalhah dan Zubayr membujuk Ummul Mu'minin 'Aisyah untuk mengangkat senjata melawan Ali dan menarik bai'at mereka.

Perang Jamal pun terjadi pada bulan Jumadil Akhir tahun 36 H, dinamakan demikian karena 'Aisyah memimpin pasukan dari atas unta. Ali awalnya mencoba menyelesaikan konflik dengan damai, tetapi setelah perdamaian gagal, pertempuran tak terhindarkan. Pasukan 'Aisyah mengalami kekalahan, namun Ali menunjukkan kebijaksanaannya dengan memastikan 'Aisyah dihormati dan dikembalikan ke Madinah dengan perlindungan penuh.

Setelah konflik dengan 'Aisyah selesai, Ali menghadapi Muawiyah bin Abu Sufyan yang menolak mengakui Ali sebagai khalifah karena dianggap gagal menemukan pembunuh Utsman. Pertempuran antara pasukan Ali dan Muawiyah pun terjadi. Meskipun pasukan Ali sering memenangkan pertempuran, setiap kali Muawiyah mengajukan perdamaian, Ali menerimanya karena tidak ingin terjadi pertumpahan darah.

Kesabaran dan sikap Ali yang menghindari konflik ini membuat beberapa sahabat menarik dukungan mereka, bahkan ada yang memusuhinya. Mereka inilah yang dikenal sebagai kelompok Khawarij, yang memusuhi Ali dan juga Muawiyah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun