Mohon tunggu...
Aristyanto (Ais) Muslim
Aristyanto (Ais) Muslim Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP

Saya memiliki hobi membaca dan mencari baik ilmu dan pengalaman di buku dan teknologi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Akhir dari Revolusi Politik - Apakah Awal dari Revolusi Sosial!!??

25 Agustus 2024   09:37 Diperbarui: 25 Agustus 2024   09:45 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pergerakan Zapatista tidak hanya menjadi pengalaman, tetapi juga contoh nyata dalam sejarah pergerakan dunia tentang bagaimana petani dan buruh di salah satu daerah termiskin di dunia membentuk struktur demokrasi berdasarkan tradisi asli di mana semua orang memiliki hak dalam pengambilan keputusan. 

Dalam revolusi Rusia 1917, organisasi buruh dan komite pabrik mirip dengan sistem demokrasi Zapatista, meskipun hanya sebentar sebelum Bolshevik mengambil alih dan menindas pergerakan demokratis rakyat. Di Spanyol 1936, kudeta fasis malah mendorong kaum buruh dan tani membentuk komite dan dewan rakyat, mengambil alih pabrik dan tanah untuk dijalankan secara kolektif di luar kendali pemerintah. Pergerakan ini kemudian dihancurkan oleh pemerintah liberal sayap kiri dan akhirnya oleh fasis di bawah Franco. Contoh serupa juga ditemukan di Italia 1920, Hongaria 1956, Perancis 1968, dan lainnya.

**Self-Manajemen Popular**

Pengalaman-pengalaman tersebut dikenal sebagai self-manajemen atau pemerintahan sendiri. Ini berarti sistem di mana rakyat memegang kekuasaan penuh atas hidup mereka dan tidak menyerahkannya kepada penguasa parlementer dan kapitalis militeristik. Pemerintahan sendiri oleh rakyat adalah sistem desentralisasi pengambilan keputusan. 

Unit-unit kelompok kerja lokal dalam sistem demokrasi langsung akan membentuk konfederasi untuk kebutuhan kerjasama. Semua representasi dan fungsi dalam tatanan masyarakat self-manajemen diputuskan oleh rakyat melalui wakil yang dipilih secara langsung dan dapat diubah jika tidak puas. 

Self-manajemen popular berdasarkan asosiasi sukarela, bukan paksaan, memberikan kebebasan seluas-luasnya selama tidak menghalangi kebebasan orang lain. Demokrasi popular ini secara fundamental melawan dominasi dan penguasaan. Ketika kelas proletar mewujudkannya, mereka tidak hanya menghapus kekuasaan politik elit tetapi juga mengambil alih penguasaan ekonomi untuk dikelola dengan sistem self-manajemen pekerja.

**Dari Revolusi Politik Menuju Revolusi Sosial**

Pergerakan radikal di Indonesia hingga kini sebagian besar hanya berupaya untuk revolusi politik, mencari bentuk pemerintahan baru dengan cara demokratis. Namun, mencari kekuatan untuk pemerintahan baru hanya akan memperpanjang sistem hierarki dalam bentuk baru. Untuk benar-benar mengambil kekuasaan dari elit politik dan menyerahkannya kepada rakyat, kita harus menghapuskan kekuasaan negara dan mendistribusikan kekuatan kepada rakyat agar mereka dapat mengatur hidup mereka sendiri.

Perubahan nyata memerlukan revolusi sosial yang meluas dan berbasis massa rakyat. Diperlukan pendidikan politik bagi rakyat, serta strategi, taktik, dan teori yang komunikatif dan kritis, bukan hanya komunikasi searah. Sistem demokrasi langsung harus segera dibentuk di antara para aktivis dan organisasi kerakyatan. Pergerakan harus diarahkan pada sistem self-manajemen yang memperjuangkan hak-hak rakyat dan membentuk organisasi-organisasi rakyat, termasuk serikat buruh, tani, dan elemen tertindas lainnya, sebagai bagian dari proses menuju revolusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun