Akhir-akhir ini penulis sedang mempelajari ilmu filologi di universitas. Filologi merupakan cabang ilmu pada rumpun sastra dan kebahasaan yang mempelajari teks dan naskah lama. Berdasarkan pengamatan penulis, pengetahuan masyarakat mengenai ilmu ini dapat dikatakan masih rendah. Artikel mengenai filologi di Wikipedia juga masih sedikit ditemui. Barulah perspektif mengenai filologi itu sendiri semakin berkembang setelah mempelajari sistematika filologi melalui kegiatan pembelajaran mata kuliah yang dibawakan langsung oleh Prof. Dr. Oman Fathurahman selaku guru besar Filologi di Fakultas Adab dan humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Agama Bidang Manajemen Komunikasi dan Informasi.
Penulis menemukan bahwa manuskrip tradisi nusantara yang telah dialih aksara dan bahasa dapat dipublikasikan juga di sebuah website bernama Dreamsea.com, sebuah situs khusus yang berujuan untuk melestarikan manuskrip Asia Tenggara dan mengungkapkan kekayaan budaya yang sangat besar kepada dunia. Sebagai tambahan, Program Dreamsea didukung oleh Arcadia Foundation di Inggris dan Universitas Hamburg. Program ini  juga dijalankan oleh Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah di Jakarta dan Pusat Pengkajian Budaya Naskah (CSMC) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah. Penting untuk digarisbawahi bahwa banyak manuskrip berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan dan keberadaannya di masa depan terancam. Karena banyak manuskrip yang rusak atau akan rusak, isinya bisa hilang selamanya.
Manuskrip kebudayaan Indonesia sangat kaya akan ilmu pengetahuan tentang kehidupan masa lampau, adat istiadat, ramalan atau doa-doa. Saat ini penulis telah melakukan suntingan pada manuskrip kuno dari Banyuwangi, Jawa Timur yang berisikan tentang doa khatmil Hujjah, karena saya menemukan beberapa penggunan huruf yang kurang tepat. Hal ini dapat menimbulkan interpretasi yang salah untuk masyarakat awam karena mereka tidak memiliki akses pada manuskrip tersebut. Untuk info mengenai manuskrip kuno ini lebih lanjut, penulis sudah merangkumnya dalam penjelasan berikutnya.
Penentuan Teks
Manuskrip yang penyunting pilih adalah naskah yang telah di digitalisasikan projek Dreamsea dalam Dreamsea.com. Naskah ini merupakan koleksi pribadi milik Tuan Barur Rohim dari Banyuwangi, Jawa Timur dan dikarang oleh K.H. Abdurrahman. Alasan penyunting memilih naskah ini untuk disunting adalah karena naskah ini berisikan tentang do’a-do’a yang dibaca ketika memiliki tujuan seperti, niat berpergian, niat haji, niat umroh dan lain sebagainya, yang mana sangat bermanfaat sehingga membuat penulis tertarik untuk menyunting naskah tersebut.
Inventarisasi Naskah
Naskah yang dipilih ialah yang paling tertua dari yang ditemukan peneliti. Nama naskah ini adalah دعاء ختم الØوجة atau Do’a Khatmil Hujah. Meskipun naskah ini milik pribadi, di masa kini siapapun dapat membaca dan mengaksesnya tanpa harus melihat atau memegang naskah ini secara fisik. Karena naskah ini sudah didigitalisasi oleh projek Dreamsea dan sudah dapat diakses secara umum di website Dreamsea.com.
Deskripsi Naskah
• Website  : DREAMSEAÂ
• DREAMSEA Project No. : DS 0042 00006
• Asal Naskah/Teks  : Banyuwangi (Jawa Timur) IndonesiaÂ