Mohon tunggu...
Aris Wahidin
Aris Wahidin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Lulusan UIN Sunan Kalijaga 2009 Kepala SMK Ma'arif NU Bawang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

R.A. Kartini; Minadhulumat Ilannur

25 April 2015   17:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:41 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh; WAHID AR

Tiap tanggal 21 April masyarakat Indonesia memperingatinya sebagai Hari Kartini. Ia dikagumi oleh penduduk negeri ini berkat perjuangannya dalam mengangkat harkat kaum wanita, yang pada zamannya dianggap sebagai manusia kelas dua menjadi manusia yang sejajar derajatnya dengan kaum pria. Kartini merupakan sosok yang dianggap mampu berpikir dan bertindak melampauI zaman dan tradisinya, perjuangannya sering diidentikkan sebagai cikal bakal gerakan emansipasi.

Dalam sejarah yang populer, Kartini dianggap mampu untuk berpikir maju lantaran bimbingan dari sang kakak RM. Sosro Kartono yang merupakan seorang cendekiawan jawa. Sang kakak juga merupakan orang jawa pertama yang menjadi wartawan perang asia pasifik yang cukup ternama.

Sumber lain menyebutkan, Kartini berani mendobrak kekolotan tradisi karena ia kerap kali melakukan audensi dengan sahabatnya J.H Abandanon yang tinggal di negeri Belanda. Melalui tukar menukar pikiran lewat surat itulah disinyalir pikiran kartini mulai terbuka, lantaran mengetahui peradaban Eropa yang maju, sementara di sisi lain ia tinggal dalam suatu peradaban yang terbelakang.

Sangat jarang sumber sejarah yang menyebutkan bahwa pencerahan pemikiran yang dicapai oleh Kartini merupakan buah dari penghayatannya yang mendalam terhadap ajaran Islam. Berdasarkan cerita lisan dari cucu beliau, R.A Kartini muda sangat gemar mengkaji Islam. Guru beliau adalah Kyai. Soleh bin Umar atau yang sering dikenal sebagai Kayai Soleh Darat.

Kyai Soleh merupakan guru dari Hadrotus Syaikh Hasyim Asy'ari yang kelak mendirikan Jam'iyah Nahdatul Ulama. Beliau merupakan juru bicara paham ahlisunnah wal jamaah yang paling ternama kala itu. Karyanya yang paling monumental dalam bidang ilmu kalam/akidah adalah terjemah kitab jawharu tawhid yang merupakan kitab pokok yang memuat ajaran akidah ahlussunnah wal jama'ah.

Suatu ketika tatkala Kyai Soleh menjelaskan tafsir dari surat al-fatihah, Kartini muda sangat antusias menyimaknya, sampai ia mengajukan permohonan supaya kyai tersebut membuat karya tafsir al fatikhah dalam bahasa jawa, permintaan tersebut kemudian dikabulkan oleh sang guru.

Merasa tertarik untuk mengetahui kandungan al-quran secara lebih mendalam, Kartinipun memohon pada sang guru untuk menuliskan terjemah al-quran dalam bahasa jawa. Kyai Soleh mengabulkan permintaan itu dengan membuat terjemah al-quran berbahasa jawa dengan aksara arab atau pegon. Kitab tersebut diberi nama kitab fadiun nur yang oleh Kyai Soleh dijadikan kado pernikahan bagi Kartini.

Dalam surat-surat nya kepada J.H Abandanon Kartini sangat keras mengkrtitik peradan Barat. Ia juga sering meluruskan persepsi orang Barat yang menuduh Islam sebagai agama yang kaku. Salah satu ayat yang paling sering diulang-ulang Kartini dalam suratnya adalah al-baqoroh ayat 257 ; ''Allah adalah pelindung orang beriman, yang akan mengeluarkan mereka dari gelap menuju cahaya''.

Begitu seringnya firman Allah itu diulang oleh kartini hingga kelak buku yang terdiri dari kumpulan surat itu oleh J.H Abendanon diberi judul dalam bahasa Belanda  Door Duistermis tot Licht, Versi Inggrisnya Out of the Dark, jika dialihkan dalam bahasa Arab menjadi Minadhulumat ilannur, terjemahan yang tepat dalam bahasa Indonesianya adalah  dari gelap menuju cahaya; terjemahan ini bersesuaian dengan kalimat akhir dari potongan ayat surat al-baqoroh 257; ''Allah adalah pelindung orang beriman, yang akan mengeluarkan mereka dari gelap menuju cahaya''.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun