Mohon tunggu...
Fadly Rakefing
Fadly Rakefing Mohon Tunggu... Buruh - Maluku Tengah

Mengabdi untuk Republik

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Visi Misi Ganjar Mahfud Belum Sentuh IHT untuk Pertumbuhan Ekonomi dan Lapangan Kerja

9 November 2023   20:39 Diperbarui: 9 November 2023   20:47 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi buruh pabrik rokok - Kompas.com/Slamet Ptiyatin

Ketiga Capres-Cawapres untuk Pilpres 2024 telah menyerahkan semua dokumen visi misinya jika kelak terpilih sebagai pemimpin Indonesia untuk lima tahun selanjutnya. Ketiga pasangan Capres-Cawapres tersebut yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar; Ganjar Pranowo-Mahfud MD; Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, akan berkompetisi dalam Pilpres 2024.

Salah satu visi misi pasangan Ganjar-Mahfud yang menarik yaitu ingin melakukan pembangunan ekonomi melalui salah satu misinya meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional 7% dan visi membangun SDM Indonesia berkualitas dengan misi membuka lapangan kerja baru untuk 17 juta jiwa.

Ternyata dari kedua visi tersebut dengan misi turunannya, Ganjar-Mahfud tidak menyentuh sedikitpun potensi Industri Hasil Tembakau (IHT). Diketahui dalam ekosistem IHT mencakup petani tembakau, buruh linting rokok, tenaga ahli, distributor lapangan, hingga pedagang rokok di warung kecil yang jumlahnya hingga sekitar 6 juta orang.

Padahal: kedua visi dan unsur-unsur misinya amat berelasi dengan keberadaan IHT selama ini di Indonesia. Dan hal itu tidak dapat ditampik. Dari segi ekonomi maupun pendukung kesejahteraan hidup SDM Indonesia, nyatanya IHT berpengaruh positif besar.

Jika Ganjar-Mahfud menginginkan terciptanya pertumbuhan ekonomi, maka mereka berdua penting memperhatikan kedudukan IHT di Tanah Air. Caranya melalui pemberian kebijakan positif terhadap keberlangsungan IHT, misalnya saja dengan regulasi yang berkeadilan.

Apalagi Ganjar Pranowo belum lama ini telah mengunjungi salah satu pabrik rokok sigaret kretek tangan (SKT) di Malang, Jawa Timur. Ganjar bahkan mengatakan IHT sebagai industri padat karya harus dipertahankan sebab mampu menyerap banyak tenaga kerja dan dorongan ekonomi sehingga ingin iklim hubungan industrialnya tetap terjaga positif ke depan. Namun kenapa Ganjar-Mahfud MD melupakan andil IHT dalam visi misinya menyoal pembangunan ekonomi serta perluasan lapangan kerja?

Sejauh ini IHT, dihimpun dari berbagai data tersaji, mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi rata-rata di angka 11%-13%. Menandakan sub-sektor IHT ternyata memberi andil besar menjaga stabilitas perekonomian Indonesia. Amat jelas bahwa sub-sektor IHT mempunyai nilai strategis menjaga ketahanan ekonomi nasional.

Dukungan kebijakan yang positif dari pemimpin nasional selanjutnya --bila Ganjar dan Mahfud terpilih---terhadap IHT akan membuat industri padat karya ini makin bergeliat. Sehingga asa ekonomi Indonesia naik 7% makin realistis terealisasi. Begitu pula dengan visi pembangunan SDM yang unggul dengan salah satu upayanya menyediakan tambahan lapangan kerja bagi minimal 17 juta jiwa.

Faktanya IHT telah membuktikan bila sekitar 6 juta orang dapat mempunyai penghasilan untuk menyekolahkan anaknya dan memberi makan keluarganya. Besarnya serapan tenaga kerja di IHT ikut mendukung pemerintah memperkecil angka pengangguran.

Suatu hal yang masuk akal jika ke depannya dengan kebijakan berkeadilan bagi IHT maka jumlah tenaga kerja ditampung makin lebih banyak lagi. Jelas kondisi tersebut akan membuat program kerja Ganjar-Mahfud jika terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden dapat terbantu pencapaiannya. Asal dengan syarat: ada aturan main yang harmonis untuk keberadaan IHT.

Mudah-mudahan saja Ganjar-Mahfud dapat menyadari sisi penting sub-sektor IHT untuk pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja sesuai visi misi mereka. Keduanya mampu menyusun upaya untuk menciptakan proses IHT berjalan dengan baik sehingga dapat membantu terwujudnya visi misi jika terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun