[caption caption="Wayang kulit purwa"][/caption]
Dalam rangka memperingati pengakuan UNESCO atas wayang Indonesia sebagai Intangible Cultural Heritage of Humanity (Warisan Budaya Nonbenda Umat Manusia), ISI Surakarta akan menggelar rangkaian acara Hari Wayang Dunia yang akan diadakan tanggal 6-8 November 2015.
Pada rangkaian acara ini, diagendakan pentas wayang secara estafet selama 26 jam terus menerus. Selain itu, juga akan diadakan pameran wayang selama peringatan digelar. Pembukaan acara dijadwalkan pada tanggal 6 November 2015 pukul 15.00 dengan acara prosesi kirab dari Loji gandrung sampai ke ISI Surakarta. Kirab ini akan menampilkan wayang Semar berukuran raksasa.
Untuk agenda pentas, dijadwalkan mulai 7 November 2015 pukul 09.00 dengan menggunakan tiga panggung terpisah. Panggung utama akan menampilkan serial Mahabarata dengan dalang-dalang papan atas secara bergantian, dimulai oleh Ki Manteb Sudharsono berlanjut sampai dengan tanggal 8 November 2015, ditutup oleh Ki Enthus Susmono. Panggung ini akan bertempat di depan Gedung Rektorat ISI Surakarta.
Pada panggung terpisah yang bertempat di Gedung Teater Kecil ISI Surakarta, akan diadakan pagelaran aneka jenis wayang seperti wayang kancil, wayang kulit menak, wayang kulit wahyu, wayang golek, dan lain-lain, termasuk juga wayang kampung sebelah gubahan Ki Jlitheng Suparman.
Perayaan ini juga memberi kesempatan bagi dalang-dalang muda, baik anak-anak dan remaja maupun dewasa yang akan menempati lokasi di depan Gedung Teater Besar ISI Surakarta. Generasi penerus wayang ini akan pentas bergantian dengan menampilkan berbakai lakon cerita.
Sekedar informasi, UNESCO telah memasukkan wayang Indonesia ke dalam Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity sejak tahun 2008. Sebelumnya, pada tanggal 7 November 2003, wayang diumumkan oleh UNESCO sebagai Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity. Pengakuan ini diberikan untuk semua jenis wayang yang ada di Indonesia. Sebagai gantinya, Indonesia mendapatkan kewajiban untuk menjaga kelestarian wayang.
Berbagai pihak telah mengusulkan agar tanggal 7 November ditetapkan sebagai Hari Wayang Nasional, termasuk di antaranya Ki Manteb Sudharsono, Pemkab Karanganyar, dan Komunitas Wayang UI.
Pembaharuan:
Berdasarkan informasi dari Ibu Kitsie Emerson, panggung yang sedianya direncanakan tiga lokasi, akan disederhanakan menjadi dua lokasi saja. Adapaun jadwal finalnya dapat dilihat pada gambar berikut.