Ku terbangun di pagi hari
Ku menatap ke jendela
Membuka mata dan cakrawala
melihat ke jendela Dan hati berkata wahai mentari adakah engkau melihat kesendirian hati yang sunyi Semerbak ceria hilang bagaikan ditelan bumi
Seolah bumi menjawab
Dan ingin mengabarkan kepada dunia dan pada katulistiwa bahwa ia sedang berduka
Senyum ceria Canda tawa seakan hilang bagaikan terkikis masa
Senyuman yang dulunya tergambar disudut-sudut ruang kini bagaikan butiran-butiran kenangan Yang tergambar dalam fikiran
Begitualah kawan yang kita rasakan pada masa ini
Waktu silih berganti detak jam kian berputar tidak tau kapan akan berhenti
Kawan kebersamaan kita bagaikan bumi yang ingin mengabarkan kepada katulistiwa