Mohon tunggu...
Shika Ayu Sukma Wulandari
Shika Ayu Sukma Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PDB 107 Universitas Airlangga

^____^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Media Sosial dan Fenomena FOMO pada Generasi Muda

28 Desember 2024   02:04 Diperbarui: 28 Desember 2024   02:16 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

FOMO atau Fear of Missing Out adalah fenomena sosial dimana adanya perasaan takut dan khawatir tertinggal karena tidak mengikuti informasi, tren di media sosial, maupun aktivitas orang lain di sekitarnya. Fenomena ini banyak dialami oleh remaja di generasi sekarang, mereka cenderung akan berpikir bahwa mereka akan tertinggal jika tidak update dengan tren yang sedang terjadi.

Akar dari FOMO adalah media sosial, media sosial tentu memberikan kita banyak manfaat dengan kenyamanan dan kemudahan untuk mengakses beragam informasi, namun disisi lain, media sosial juga memberikan kebebasan untuk mengunggah berbagai macam konten, seperti kegiatan yang sedang dilakukan atau beragam tren masa kini. Perilaku konsumtif dan mudah terpengaruh juga turut menjadi penyebabnya. Orang-orang yang mengalami FOMO cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial dan mengabaikan kegiatannya di dunia nyata. Contohnya, setelah bangun tidur mereka lebih memilih untuk membuka ponselnya untuk melihat media sosial ketimbang mulai menjalani harinya, tentunya hal itu dapat mempengaruhi produktivitas seseorang karena kegiatan tersebut dapat membuat seseorang merasa kecanduan.

Menurut saya, kecenderungan perilaku FOMO disebabkan karena generasi muda saat ini banyak yang merasa acuh terhadap kehidupannya di dunia nyata dan kurang merasa puas akan apa yang dimilikinya saat ini, akibatnya mereka akan mulai terobsesi untuk mengikuti berbagai tren masa kini ataupun mengikuti gaya hidup orang lain. Tentunya hal-hal tersebut menimbulkan dampak-dampak negatif, seperti munculnya rasa insecure atau kurang percaya diri, mudah merasa stress karena tidak pernah mencapai kepuasan, dan mulai berperilaku impulsif. Akan tetapi, apabila telah menyadari tanda-tanda dari dampak tersebut, kita bisa segera mengatasi perilaku FOMO dengan membatasi penggunaan ponsel dan media sosial, mulai fokus pada diri sendiri, merasa bersyukur dan mulai mengurangi kecenderungan untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Selain itu, kita juga perlu memahami bahwa kita tidak harus selalu mengikuti tren ataupun hal viral yang terjadi di masa kini tetapi tidak sepenuhnya juga menjadi ignorant, maka dari itu kita perlu untuk memilih dan memilah apa yang kita konsumsi setiap harinya di sosial media.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun