Kemudian Icoh (56) warga Leuweung Gede tetangganya membenarkan atas kejadian yang memprihatinkan yang di alami Dewi, hidup dengan kondisi rumah yang roboh dan tinggal menumpang di rumah warga.
"Iya kasian kondisinya, sudah ditinggalin cerai sama suaminya ditambah rumahnya roboh. Saking kasianya, saya ajak kerja dia bareng dirumah buat keset lantai" tuturnya.
Sementara Kepala Desa Parahu Yopi Koslaniyudin saat ditemui media dikantornya mengatakan, Pemerintah Desa (Pemdes) Parahu sudah melakukan pendataan baik program Gebrak Pakumis dari Pemkab Tangerang maupun program alokasi Anggaran Dana Desa (ADD). Namun bantuan tersebut bisa dilaksanakan pada tahun 2023 nanti.
"Kita sudah lakukan pendataan untuk bantuan program Gebrak Pakumis dan program alokasi Anggaran Dana Desa (ADD). Iya kita tunggu saja mana yang sekiranya cepat turun, paling kalaupun turun anggaran tahun depan," pungkasnya.
Mendengar kabar rumahnya sudah didata oleh Pemerintah Desa dan akan dibangun tahun 2023 nanti, Dewi mengatakan "Dulu pernah didata, sampai sekarang belum turun juga," tutup Dewi. Padahal dirinya sudah menunggu setahun yang lalu setelah rumahnya roboh.
Perlu diketahui, Dewi seorang diri tanpa kedua anaknya tinggal di rumah warga yang iba kepadanya, berharap ada orang dermawan yang bisa membantu atas kesulitannya, baik membangunkan rumah atau bahkan memberinya pekerjaan dengan upah yang cukup. I Ary
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H