TANGERANG - Sejumlah elemen masyarakat  berbondong-bondong menyuarakan penolakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Salah satunya datang dari Himpunan Mahasiswa Tangerang Barat (Himatangbar) Minggu, (04/09/2022).
Himatangbar mengutuk keras kebijakan Pemerintah yang menaikan harga BBM tanpa mempertimbangkan kondisi masyarakat. Atas Keresahan ini mereka akan menunjukan sikap dengan menggelar aksi.
Kepada awak media Ketua Umum Himatangbar Aldiyansyah, mengatakan akan melakukan unjuk rasa dengan seluruh kader menuntut agar harga BBM kembali diturunkan, sehingga tidak menjadi beban bagi masyarakat.
"Rekan-rekan sepakat menuntut pemerintah agar menurunkan harga BBM sehingga masyarakat tidak terbebani dengan harga BBM tinggi. Bahkan kami siap untuk ke jalan sebagai bentuk kepedulian kami selaku agent of change kepada masyarakat," ujarnya.
Pria yang menjabat sebagai ketua umum periode 2022-2024 ini melanjutkan. Akibat kenaikan harga BBM hanya akan membuat situasi menjadi semakin rumit. Ditengah kondisi masyarakat yang belum sepenuhnya pulih dari keterpurukan akibat Covid-19.
"Padahal Pemerintah mengajak masyarakat untuk bangkit malah justru sebaliknya dibuat sulit, yang jelas harga bahan pokok pun ikut naik ini membuat situasi semakin tidak kondusif," tegasnya.
Masih kata Aldi, "dengan naiknya harga BBM tentu masyarakat terbebani. Sebenarnya masih banyak sektor lain yang bisa dikembangkan pemerintah jika memang ingin menstabilkan perekonomian negara," pungkasnya.
Perlu diketahui, Pada tanggal 3 September kemarin. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah resmi mengumumkan kenaikan harga BBM, untuk harga Pertalite dari Rp7.650 naik menjadi Rp10.000, Pertamax Rp12.500 naik menjadi Rp14.500, dan solar dari Rp5.150 naik menjadi Rp 6.800.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H