Apa yang terjadi jika seseorang tidak memiliki impian ? Tentu, ia akan mengalami kebingungan dalam melakukan kegiatan bukan ?. Berbeda ketika seseorang memiliki tujuan dan impian secara spesifik, ia akan tahu apa yang seharusnya dilakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkannya tersebut. Maka, sekarang impian apa kira-kira yang sedang sahabat perjuangkan untuk mencapainya ?.
“Tidak ada cara instan dalam mencapai impian”, begitulah kata orang tua saya dulu. Well, melalui tulisan ini saya ingin berbagi pengalaman bagaimana kiat-kiat sederhana saya dalam mewujudkan impian yang sudah saya rencanakan. Agar kegiatan kita mendekatkan kepada tujuan yang ingin dicapai maka yang pertama harus dilakukan adalah senantiasa mengenali hasil akhir apa yang diinginkan atau impian apa yang ingin Anda wujudkan? kalau perlu bayangkan diri Anda ketika berumur 60 tahun, dan pada saat itu Anda ingin dikenal sebagai siapa ?. Namun, perlu diingat dalam mengkonsep sebuah impian, pastikan impian tersebut terukur dan Anda yakin dapat mewujudkannya. Yang kedua, temukan alasan pribadi mengapa impian itu penting untuk dicapai.
Alasan pribadi ini ibarat bahan bakar yang membuat Anda mampu bertahan dalam proses mencapai impian Anda. Tanpa alasan pribadi yang kuat, Anda akan mudah berhenti di tengah jalan sebelum mendapatkan kemajuan yang berarti. Jadi, apa alasan Anda ingin mencapai impian tersebut?. Nahh, silahkan jawab dalam hati masing-masing. Hmmmm… sementara Anda menjawab saya juga tidak mau kalah untuk membagikan cerita saya. Sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), saya sudah mantap dengan impian saya, yakni ketika umur saya 60 tahun saya dikenal sebagai seorang Motivator dan Life Coach.
Mengapa ini penting bagi saya ? Alasannya sederhana, saya sangat gemar membantu orang, dan menyalurkan ilmu yang saya miliki untuk dibagikan ke masyarakat luas agar hidup saya dapat bermanfaat bagi orang banyak dan ilmu yang saya pelajari tidak sia-sia. Dan menjadi seorang Motivator dan Life Coach adalah pekerjaan yang mulia.
Adam Smith dalam bukunya Wealth of Nations mengatakan, untuk memenangkan bisnis, Anda harus mampu memecah sebuah pekerjaan kompleks menjadi pekerjaan-pekerjaan yang lebih sederhana. Dengan demikian, para pekerja dapat menyelesaikannya cukup dengan mengikuti instruksi yang sederhana. Begitu juga dalam mewujudkan impian, pecahlah impian yang kompleks tersebut ke dalam pekerjaan-pekerjaan yang sederhana.
Misalnya, ketika saya ingin menjadi motivator dan life coach, saya bertanya kepada diri sendiri dan orang-orang sukses terdahulu, kira-kira apa saja yang harus ada dalam sosok motivator ?. Pertama, adalah segala ilmu tentang pemberdayaan diri, kedua memiliki skill dalam menyampaikan materi atau public speaking yang baik, yang ketiga branding yang bagus. Nah untuk memenuhi kebutuhan itu, sejak 2014 saya sudah mengikuti berbagai workshop pemberdayaan diri dan menghantarkan saya sebagai :
- Certified Hypnotist from The Indonesian Board of Hypnotherapy,
- Certified Hypnotherapist from The Indonesian Board of Hypnotherapy,
- Ericksonian Therapist from Indonesian School of Hypnosis and Hypnotherapy,
- Certified NLP Practicioner,
- Certified NLP Master Practicioner,
- Certified NLP Trainer from Neo NLP Society, dan
- Psychorientology Practicioner
Tidak hanya sampai disitu, agar ilmu saya semakin mantap saya memutuskan ketika kuliah untuk mengambil Program Studi Jurusan Psikologi. Sampai sekarang pun saya masih belajar berbagai hal tentang pemberdayaan diri mengingat ilmu akan selalu berkembang, jika tidak belajar dan mengupgrade maka saya akan ketinggalan. Ternyata memiliki ilmu saja tidak cukup jika tidak dikenal orang, sehingga akhirnya saya memutuskan untuk belajar Personal Branding, dan sekarang sudah memiliki website pribadi bisa dikunjungi dengan alamat http://aristhajkusuma.com.
Selain melakukan aktivitas-aktivitas tersebut, saya juga sekarang bergabung dengan lembaga pelatihan pemberdayaan diri yang bernama Nusantara Hypnosis Center, masuk di lembaga tersebut adalah sarana belajar bagi saya untuk dikenal oleh masyarakat luas. Perjalanan saya masih panjang mengingat umur saya masih 17 tahun, masih banyak lagi kegiatan, keilmuan dan pengalaman yang akan saya lewati.
Namun, saya yakin selagi kita tahu apa yang kita impikan, dan tahu tahapan-tahapan apa saja yang dilakukan, serta melakukan aksi nyata terhadapnya pasti ada jalan untuk mencapai impian itu. Maka apa impian sahabat sekalian ?, Lalu, bagaimana cara sahabat mewujudkannya ? Silahkan ceritakan melalui event Unlimit8 yang diselenggarakan oleh Kompasiana ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H