Mohon tunggu...
Arista Swandewi
Arista Swandewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kelas : Ilmu Komunikasi 3A, NIM : 2012061016

Mahasiswa STAH N Mpu Kuturan Singaraja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Jangan Salahkan Mata Memandang karena Objek Menantang", Dijadikan Landasan Kekerasan pada Wanita

28 Desember 2021   15:05 Diperbarui: 28 Desember 2021   15:30 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dewasa ini kita kerap kali mendengar mengenai pelecehan terhadap kaum wanita. Perlakuan yang tidak sepantasnya didapatkan, walaupun dikatakan bahwa wanita itu lemah bukan berarti wanita itu harus ditindas, melainkan seharusnya wanita itu dilindungi,dijaga,diberikan kasih sayang karena beban kaum wanita tidaklah ringan. Pemikiran ini hanyalah sekedar opini,karena kasus yang kerap terjadi yakni ketidakadilan yang diterima oleh kaum wanita. Mereka yang tidak pernah diberikan tanggungjawab untuk menjadi pemimpin dan tingkat diskriminasi terhadap perempuan yang sangat tinggi. 

Menjadi seorang perempuan itu tidaklah sederhana, perempuan haruslah bisa masak,menjaga keluarga, mengurus rumah,tidak jarang pula wanita masa kini yang sukses dalam berkarir. Wanita haruslah memiliki hak yang sama dalam berproses meraih kesuksesan,wanita juga dapat menjadi suatu pemimpin yang bijaksana dan tegas karena wanita memiliki logika dan dapat fokus menjalani lebih dari satu kegiatan sekaligus. Wanita tidak pantang menyerah sebab ketekunan agar bisa dianggap setara dengan laki - laki.

Kekerasan, pemerkosaan,pencabulan dan pembunuhan sering menjadikan perempuan sebagai korbannya, dimana kaum - kaum laki - laki cabul itu hanyalah menggunakan nafsunya sebagai alasan untuk bersikap demikian. Wanita yang disalahkan dalam berpenampilan dan kerap dilarang untuk menggunakan pakaian terbuka (seksi). Hal ini tentunya mendorong para kaum wanita untuk berani angkat bicara, karena generasi wanita zaman sekarang selalu berpendapat bahwa kami bebas berpenampilan maupun mengekspresikan diri mereka melalui fashion yang mereka anggap nyaman. Wanita bukanlah sebuah objek untuk laki - laki meluapkan nafsunya. Wanita merupakan kaum yang pantas untuk dihargai dan dihormati.

" Jangan Salahkan Mata Memandang Karena Objek Menantang", kata - kata ini sering dicetuskan oleh kaum pria yang selalu memandang remeh wanita. Fisik wanita yang dianggap remah selalu disepelekan oleh kaum pria,mereka bersikap tidak senonoh,berpikiran kotor dan selalu menjadikan wanita sebagai alat pemuasan. Oknum - oknum tersebut haruslah diberikan pembinaan karena tidak sepantasnya manusia tidak memanusiakan manusia lainnya. Sebab setiap manusia memiliki hak nya masing - masing dan mereka dilindungi oleh hukum di Negara Indonesia ini. Untuk itu janganlah berpandangan rendah terhadap kaum wanita.

Kebebasan yang diinginkan seorang wanita tentunya pantas,namun sebagai kaum wanita kita tetaplah harus bisa menjaga diri, jangan pernah diam jika tidak dihargai. Sebagai wanita harga diri haruslah dikedepankan agar kita memiliki nilai dimata laki - laki. Bagaimana cara bersikap dan berpenampilan sesuai dengan tempat yang dikunjungi. Berekspresi boleh namun tetaplah menjaga diri agar tidak di prasangkai buruk dimata masyarakat.

Baik wanita dan pria hendaknya saling menjaga karena kita terlahir untuk berpasangan,saling menjaga, saling menghargai dan saling menghormati agar tidak ada lagi rasa kesenjangan dalam menjalani hidup. Sikap Asih haruslah dilestarikan pada setiap manusia maupun makhluk hidup sebab kita hidup berdampingan untuk saling menolong,manusia makhluk sosial tidak mampu hidup sendiri dan menjadi penyelamat bagi dirinya. Untuk itu,perlu adanya orang lain untuk bisa saling menjaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun