Kembali menurunkan Timnas U-20 ke dalam Tournoi Maurice Revello alias Toulon Cup edisi 2024, Indonesia menjadi lumbung gol bagi tim-tim lawan. Garuda Muda yang ditangani Indra Sjafri keok di dua pertandingan perdana.
Saat hadapi Ukraina U-23, Timnas Indonesia kalah 3-0. Kemudian pada match day kedua hari Kamis (6/6) malam WIB, Risky Afrisal dkk kembali dibuat tak berkutik oleh Panama U-23 melalui empat gol tanpa balas.
Kendati demikian, ada peningkatan dari segi permainan. Para pemain Indonesia tampak lebih berani menahan dan mengolah bola, serta percaya diri ketika berada di area pertahanan lawan.
Oleh karenanya, pemain hingga pelatih pun angkat bicara soal hasil tak menyenangkan di dua pertandingan tersebut. Menurut Indra, Timnas Indonesia U-23 memanfaatkan Turnamen Toulon Cup untuk integritas para pemain keturunan agar menyatu dan memiliki chemistry dengan pemain-pemain yang dibawa dari tanah air.
Indra Sjafri memanggil delapan pemain keturunan untuk memperkuat Timnas Indonesia U-20. Ada Welber Jardim, Jens Ravens, Tim Henri Victor, Dion Welmus, hingga Sam PeterYvel.
Indra menegaskan bahwa berpartisipasi dalam turnamen ini juga membantu pemain-pemain U-20 untuk bisa bergabung dengan Timnas senior secepat mungkin.
"Ini adalah partisipasi ketiga kami di Turnamen ini dan seperti biasanya, kami membawa kembali tim yang terdiri dari pemain U-20 karena ini memungkinkan kami membantu mereka berkembang," ujarnya, dikutip dari situs resmi PSSI.
Masih disadur dari sumber yang sama, Jens Raven turut menyoroti adanya perbedaan usia yang terlalu jauh. Diketahui, Indonesia hadir dengan rata-rata usia pemain 18,2 tahun.
"Kami adalah tim muda yang banyak sekali potensi, tetapi perbedaan usia terlalu besar buat kami. Panama adalah tim yang berkualitas," tutur Raven yang masuk ke dalam starting line up Indonesia vs Panama.
Raven melanjutkan, dirinya akan mengambil pelajaran dari Toulon Cup 2024 ini dan ingin membuktikan bahwa Indonesia juga memainkan sepak bola yang bagus.