Mohon tunggu...
Arista Artanti Rofiah
Arista Artanti Rofiah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Psikologi

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Diri dalam Implikasi Andragogi, Pembelajaran Orang Dewasa

17 Juni 2023   22:20 Diperbarui: 19 Juni 2023   06:01 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Konsep diri yaitu proses mengenali diri sendiri, yang mana dapat memberikan pengaruh terhadap proses berpikir, perasaan, keinginan, nilai, maupun tujuan hidup individu. Konsep diri bukanlah faktor yang dibawa sejak lahir, melainkan faktor yang dapat dibentuk dari pengalaman individu ketika menjalani kehidupan sehari-hari. Biasanya konsep diri dapat terbentuk dari interaksi dan pengalaman seseorang dengan lingkungan dan orang yang ada di sekitarnya, interaksi ini dapat mengubah pola pikir dan sudut pandang seseorang terhadap hal yang dilihatnya.

“experience is the best teacher” itulah kata-kata yang selalu teringat dalam pikiran saya, untuk orang masuk ke titik pendewasaan diri berarti dia sudah bisa mencoba untuk memaknai “nilai” dari sebuah kegagalan atau hal yang membuat dia kecewa ataupun rasa sakit yang dia rasakan. Manusia itu berubah atau berkembang dari masalalu yang dialaminya, tapi amat disayangkan bagi orang-orang yang memahami kutipan “experience” yang menganggap pengalaman tersebut hanya pengalaman yang dia alami atau pengalaman dari diri sendirinya saja. Jadi experience ini tidak selalu tentang pengalaman tentang diri kita sendiri tetapi bisa juga pengalaman dari orang lain. Menurut saya, mendengar pengalaman dari orang lain merupakan seni mencurangi hidup, karena kita dapat mengetahui sesuatu tanpa melakukan terlebih dahulu “trial and error”.

Menurut Pudjijogyanti, 2008 menyatakan bahwa konsep diri terbentuk dari dua komponen, yaitu: komponen kognitif, merupakan pengetahuan mengenai dirinya sendiri yang membentuk gambaran diri (self picture) dan citra diri (self image); dan komponen afektif, merupakan penilaian individu terhadap dirinya sendiri yang dapat membentuk penerimaan diri sendiri (self acceptance) dan penghargaan diri (self esteem). Oleh karena itu, dalam pembentukan konsep diri pada individu perlu lingkungan dan orang sekitar yang baik untuk membentuk pola pikir individu dan kesadarannya terhadap diri sendiri, yang nantinya akan membentuk penerimaan terhadap diri sendiri.

Setelah melewati fase pembentukan konsep diri, seseorang dapat terbentuk dari dua konsep diri, yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif. Konsep diri positif yaitu individu yang dapat menerima dirinya sendiri, tahu betul tentang dirinya, dapat memahami dan menerima apapun yang ada pada dirinya. Sedangkan konsep diri negatif yaitu keadaan dimana individu tidak mengetahui siapa dan bagaimana dirinya, tidak mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada dalam dirinya, dan apa yang perlu dihargai dalam hidupnya.

Adapun konsep diri yang positif sangat penting dalam pembelajaran orang dewasa. Dimana kematangan konsep diri yang positif akan mempengaruhi bagaimana orang dewasa belajar, karena seorang yang memiliki konsep diri akan mendiagnosa kebutuhan hidupnya termasuk kebutuhan belajar. Berkaitan dengan asumsi andragogi menurut Knowless yaitu dalam pembelajaran orang dewasa diasumsikan bahwa orang dewasa memiliki konsep diri yang matang, artinya orang dewasa memiliki tanggung jawab untuk dirinya juga keputusan yang telah diambilnya, memiliki kemandirian, dapat mendiagnosa kebutuhan hidupnya, dan memiliki tujuan yang jelas mengenai kesejahteraan hidupnya di masa sekarang dan masa yang akan datang. Implikasi konsep diri dalam pembelajaran orang dewasa yaitu memberikan kemudahan untuk berjalannya kegiatan belajar, memudahkan menciptakan iklim belajar, mengetahui kebutuhan belajar, memiliki tanggung jawab dalam proses belajar, serta mampu mengevaluasi diri. Individu yang memiliki konsep diri dan menyadari dirinya membutuhkan pendidikan, dia akan mengaktualisasikan dirinya sendiri.

Reference

Yusuf RN, Musyadad VF, Iskandar YZ, Widiawati D. Implikasi Asumsi Konsep Diri Dalam Pembelajaran Orang Dewasa. Edukatif  J Ilmu Pendidik. 2021;3(4):1144-1151. https://edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/513

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun