Mohon tunggu...
arista martha
arista martha Mohon Tunggu... -

...aPa aDanYa...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hati-hati Penipuan Berbasis Minta Tolong

17 Desember 2010   06:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:39 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari itu pagi-pagi sekitar pukul 4.00 dini hari saya naik bis Mira jurusan Madiun-Jogja. Tak terasa sudah setengah perjalanan kulalui ketika bis akhirnya penuh sesak oleh penumpang. Saat itu saya tidak begitu mengamati penumpang. Kemudian tak terasa sekitar pukul 8.00 saya sampai di Jogja. Saya turun di pertigaan Janti, lalu tanpa mengamati sekitar,  cepat-cepat bergegas naik bis jalur 7 karena saat itu saya ada kuliah jam 8.40. Ketika saya turun dari bis jalur 7 dan terburu-buru berjalan menuju kost. Tiba-tiba ada seorang bapak-bapak berusia 50 tahunan yang memanggil-manggil saya. Saya pun berbalik, dan menanyakan ada perlu apa memanggil saya. Bapak tersebut kemudian bercerita bahwa dirinya baru saja kecopetan saat turun dari bis. Bapak tersebut juga mengatakan bahwa tadi dia naik bis Mira, bis yang sama dengan yang saya tumpangi sebelumnya. Bapak itu juga mengatakan bahwa dirinya mau ke Wonosari dan sudah tidak punya ongkos lagi lalu dia meminta saya untuk membantunya untuk memberikan uang sekedar buat ongkos.

Tanpa pikir panjang karena saat itu saya sedang terburu-buru saya berniat memberikan sedikit uang yang bisa digunakan untuk ongkos. Saat itu uang yang saya punya hanya dalam pecahan seratus ribuan........ Mau memberikan seratus ribu? Huft pikir-pikir dulu karena saya juga anak kost. Saya bergegas menukarkan uang ke sejumlah toko terdekat, tetapi karena masih pagi, tak ada satupun toko yang punya uang receh. Saya kemudian menghampiri bapak-bapak itu tadi dan mengatakan saya tidak punya uang dalam pecahan kecil. Bapak tersebut bilang tidak apa-apa tapi dengan ekspresi yang sedemikian rupa menangis tersedu-sedu. Melihat bapak tersebut seperti itu saya merasa tidak tega. Kemudian saya berniat membantunya untuk menelponkan sanak saudaranya. Ketika saya tanya ada no telp yang bisa dihubungi. Bapak tersebut tidak bisa menjawab dan ketika saya mau mengajaknya untuk membuat laporan kehilangan di kepolisian. Bapak tersebut langsung bilang "kulo tak mlampah mawon mbak, ngapunten sampun ngrepotne". Saya jadi bingung bapak ini benar-benar ingin minta tolong atau hanya ingin minta uang.

Dari pengalaman saya ini, sekarang ini saya lebih berhati-hati terhadap hal-hal seperti itu. Bukan bermaksud punya pikiran buruk tetapi sekarang ini banyak sekali modus penipuan yang bermula dari minta tolong.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun