PENGGUNAAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DENGAN METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA
Oleh Leni, S.Pd
Â
Mahasiswi PPG Daljab Fisika 2023
Universitas Negeri Bengkulu
Banyak guru fisika mengajar masih dengan metode ceramah dan tidak mengupdate model pembelajaran yang inovatif, Pembelajaran inovatif yang diterapkan belum terkesan inovatif/membosankan. Banyak guru fisika yang setiap pembelajaran hanya fokus pada materi saja dan belum maksimal pengaplikasian soal hots sehingga siswa kesulitan membaca tabel dan grafik pada soal yang diberikan. Berdasarkan identifikasi masalah yang ditemukan, maka penulis melakukan inovasi dalam pembelajaran, menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan kreatif, yaitu model Project Based Learning dengan metode Demonstrasi dan Diskusi pada materi kesetimbangan benda tegar.
Menurut Cendy Eka Erlinawati, dkk(2019) Model Project Based Learning adalah salah satu model pembelajaran yang mengorganisasi kelas kedalam sebuah proyek dimana proses pembelajarannya menekankan pada pembelajaran kontekstual melalui kegiatan yang kompleks seperti memberi kebebasan peserta didik untuk mengeksplorasi aktivitas belajar, mengerjakan proyek secara kolaboratif, dan akhirnya dapat menghasilkan suatu produk. Secara tidak langsung, model Project Based Learning dapat melatih siswa untuk bertindak dan berpikir kreatif. Menurut Goodman dan Stives, Model PJBL yaitu pendekatan pengajaran yang dibangun di atas kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi peserta didik yang terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok. Menurut Made Wena, Model PJBL yaitu Model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek.
Tujuan project based learning adalah melatih sikap proaktif peserta didik dalam memecahkan suatu masalah, mengasah kemampuan peserta didik dalam menguraikan suatu permasalahan di kelas, meningkatkan keaktifan peserta didik di kelas dalam menyelesaikan permasalahan yang kompleks sampai diperoleh hasil nyata, melatih sifat kolaboratif peserta didik, bisa meningkatkan ketekunan peserta didik saat pembelajaran, suasana belajar menjadi lebih menyenangkan karena peserta didiknya aktif, keterampilan peserta didik dalam mengelola suatu proyek semakin terasah, serta meningkatkan keterampilan komunikasi peserta didik
 Menurut D Dwikoranto (2011) Metode diskusi dapat diterapkan dalam pembelajaran sains untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan afektif siswa. Juga dapat melatihkan keterampilan social, sifat toleransi dan kemampuan analisis kritis dan kreatif dalam memecahkan suatu masalah. Diskusi dapat pula dipergunakan untuk mengawali inkuiri dalam sains dan mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, merumuskan suatu hipotesis, menguji jawaban yang bersifat tentatif, mencari solusi dan generalisasi. Keberhasilan suatu diskusi bergantung pada fleksibilitas guru dan kebijaksanaan guru, kemampuan guru dalam mengorganisir jalannya diskusi, keluasaan ilmu guru, aktivitas siswa, pengaturan lingkungan fisik, dan penjadwalan. Hambatan terhadap salah satu faktor tersebut akan mengurangi keefektifan diskusi. Pemilihan topik-topik yang menarik, kontroversial dan isu yang sedang berkembang mendukung keberhasilan dalam diskusi.
 Menurut NS Rahmadona (2021)  Demonstrasi merupakan salah satu bentuk metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Melalui demonstrasi, seorang guru mempertunjukkan materi ajar kepada siswa baik menyangkut fakta, kejadian, maupun konsep-konsep pengetahuan. Secara leksikal, kata demonstrasi berarti peragaan yang dipertunjukkan dengan melakukan suatu cara-cara menerapkan sesuatu, selanjutkan kata berdemonstrasi berarti mengadakan pergaan. Sedangkan kata metode berarti cara sistematis dan berpikir secara baik untuk mencapai tujuan. Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Muhibbin Syah, 2008:22). Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya (Syaiful Bahri dan Aswan Zain, 2008:210). Jadi demonstrasi merupakan praktek yang diperagakan oleh guru atau pemandu kepada siswa. Pembelajaran dengan metode demonstrasi sangat sesuai jika terdapat keterbatasan alat-alat peraga.
Praktik baik ini perlu dibagikan karena berisi pengalaman pribadi penulis dalam membuat mainan alat kesetimbangan benda tegar, dan praktik baik ini adalah tanggung jawab penulis sebagai seorang guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam proses pembelajaran ini, penulis menemukan banyak tantangan, yang dimana tantangan itu membuat penulis menjadi termotivasi dan bersemangat. Tantangan penulis dalam proses pembelajaran ini adalah masalah teknis, semangat belajar siswa dan metode pembelajaran. Karena selama ini penulis menggunakan metode yang belum inovatif, sehingga anak tidak antusias dalam mengikuti kegiatan proses pembelajaran.