Theophratus menyatakan bahwa zat aromatic yang terkandung pada tanaman memiliki respon positif terhadap kondisi kesehatan mental (pikiran, perasaan) dan kesehatan tubuh, sehingga aromaterapi dapat disebut sebagai terapi multidimensi (Akbar, 2020).
Referensi
Akbar, Z. (2020). Jurus Sehat Rasulullah SAW. PT Sygma Media Inovasi, Bandung.
Akbari, F., Rezaei, M., & Khatony, A. (2019). Effect of peppermint essence on the pain and anxiety caused by intravenous catheterization in cardiac patients: a randomized controlled trial. Journal of Pain Research, 12, 2933.
Dehkordi, A. K., Tayebi, A., Ebadi, A., Sahraei, H., & Einollahi, B. (2017). Effects of aromatherapy using the damask rose essential oil on depression, anxiety, and stress in hemodialysis patients: A clinical trial. Nephrourol Mon, 9(6).
Setyawan, A., & Oktavianto, E. (2020). Efektifitas Aromaterapi Lavender terhadap Tingkat Kecemasan Menghadapi Osce pada Mahasiswa Keperawatan. Jurnal Berkala Kesehatan, 6(1), 9. https://doi.org/10.20527/jbk.v6i1.8356
Setyawan, A., Oktavianto, E., & Hendrawati, N. P. O. (2021). Apakah Aromaterapi Peppermint Efektif terhadap Penurunan Kecemasan Mahasiswa di Masa Pandemi Covid-19? Jurnal Keperawatan, 13(3), 773--778.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H