Mohon tunggu...
Arissaq Way
Arissaq Way Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Masam Jing Gayo

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Blackberry Ternyata Masih Diminati

12 Januari 2014   17:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:54 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasca kehadiran blackberry messengger (BBM) di ponsel pintar Android beberapa pengguna android (sekaligus pengguna Blackberry) langsung mengistirahatkan ponsel blackberry-nya, setidaknya hal ini yang bisa saya simpulkan dari beberapa kasus disekitar. Oleh mereka, Blackberry (BB) dinilai tidak memiliki nilai tambah lagi pasca dilepas ke Android dan Ios, selain fitur BBM cenderung BB tidak menawarkan fitur yang mampu bersaing dengan kompetitor beratnya, Android & IOS. Hal lain yang juga membuat rekan - rekan mengistirahatkan BB adalah mahalnya "ongkos" untuk mengakses data dan paket BBM yang dijual terpisah, pun kalau harus full service tentu dengan biaya yang lebih mahal ketimbang menggunakan BBM di Android yang dengan paket data saja sudah ALL in One. Sempat ada seloroh yang saya nilai kejam beredar di BBM yang kira - kira bunyinya "Gimana rasanya BB Z10 di ping sama Mito??? Nyeri!!!". Toh kita harus berusaha menghargai itu sebagai kreatifitas dalam beropini. Yang demikian begitu merebak beberapa hari pasca BBM hadir di Android Oktober lalu, dan menyusul beberapa bulan kedepannya BB diberitakan sedang melawan krisis hebat dan nyaris bangkrut total. Terlepas dari segala isu negatif, ternyata masih banyak juga saya temui pengguna ponsel yang memilih BB sebagai ponsel pintar untuk menunjang aktifitas sehari - hari. Tidak tanggung - tanggung bahkan sekelompok pembeli (tergolong pengguna baru smartphone) yang berasal dari sebuah keluarga secara kolektif membeli BB, dan ini terjadi pasca BBM hadir di Android. Ketika saya tanya alasannya memilih balckberry ketimbang ponsel berbasis operating system yang lain alasan pun beragam:

1. Blackberry Lebih Simple

Alasan utamanya adalah BB dinilai lebih sederhana, dengan keypad manual dirasa lebih memudahkan mengetik ketimbang dengan touchscreen, terlebih bagi mereka yang jarinya jempol semua (sungguh alasan ini memang klasik). Setidaknya sangat ironis  karena salah satu jagoan BB menggunakan layar sentuh pula, lebih - lebih produsen smart phone 99% menggunakan touchscreen dengan layar super lebar. Selain itu umumnya ukuran ponsel Blackberry lebih nyaman di kantong terutama yang biasa menggunakan celana jeans yang ketat.

2. Blackberry Masih Nge-tren

Ini stigma yang tidak boleh dinihilkan begitu saja, faktanya di "daerah", blackberry dengan PIN BBM sangatlah populer, konsumen di daerah menilai BB sebagai ponsel yang eksklusif nan elegan juga adanya stigma lain terhadap produk android dengan produsen tidak terkenal (biasa disebut HP China) dianggap barang abal - abal dan tidak bergengsi, nah kalau pilihannya menggunakan Android dengan produk ternama jelas kantong tak bisa bicara banyak, alhasil BB dianggap mewakili ponsel yang prestisius.

3.  Kebutuhan

Alasan terakhir yang saya temui adalah kebutuhan. Kebutuhan tiap individu pastilah berbeda, biasanya terkait aktifitas dan kebiasaan. Bagi yang memiliki hobi berselancar di dunia maya Android jelas merupakan pilihan utama, bahkan dengan fasilitas portable Wi-Fi hotspot di ponsel android saya sudah memajang perangkat modem yang biasa saya gunakan untuk mengakses internet via PC. Misalnya Artikel ini, lebih maksimal dimuat dengan menggunakan ponsel android. Nah, temuan saya tidak semua pengguna smart phone punya hobi berselancar di dunia maya, justru sebaliknya kecenderungan zona pribadi yang minim aktifitas di jejaring sosial membuat saya mengambil kesimpulan bahwa hal tersebut merupakan kebutuhan juga.

Baiklah, apapun samrtphone jagoan anda semoga itu pilihan tepat yang dapat menunjang aktifitas dan mendatangkan efek positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun