Mohon tunggu...
Arissa Purilawanti
Arissa Purilawanti Mohon Tunggu... Freelancer - a girl

interest in films, psychology, health, economy, business.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Memaksimalkan Potensi "Wanita" dari "Miss V"

22 Agustus 2019   10:34 Diperbarui: 22 Agustus 2019   16:25 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada video Ted Talk yang sangat mencuri perhatian saya, sudah 3 hari ini saya belum berhenti memikirkannya. Video TedTalk tersebut membicarakan topik mengenai Wanita, memang banyak sekali bahasan mengenai wanita, apa lagi di era yang feminis lagi gencar-gencarnya ini. Namun video Ted Talk kali ini berbeda, bukan membahas wanita dalam eksternal seperti dari dampak sosial masyarakat, melainkan dalam segi internalnya.

Internal, secara harafiah. Internal, sampai ke bagian intim. Berikut linknya: 

Banyak wanita yang menyepelekan organ kewanitaannya itu, yang hanya berguna sebagai alat pengekskresi, sebagai wadah untuk kehamilan dan melahirkan. Dan kalau tidak hamil ya, mengeluarkan darah setiap sebulan sekali. Saya juga termasuk salah satu yang sering menyepelekannya, namun video Ted Talk tersebut membuka pikiran saya dalam hanya waktu kurang lebih 10 menit.

Yang mencuri perhatian saya adalah ketika beliau mulai memberikan dalih kalau "Lady Parts" kita memiliki pengaruh hormonal yang sangat luar biasa ke dalam mental, emosi dan kognitif diri kita, dari sudut pandang neuro sains. Bagaimana caranya? Jeng jeng jeng.

Dengan cara mulai lebih "peka" terhadap siklus menstruasi kita. 

Yang paling familiar memang hanya 2: fase haid, dan fase ovulasi (itu pun hanya diperhatikan untuk mereka yang sedang melakukan promil) Tapi masih ada 2 fase lagi yang sama pentingnya, lho.

Bisa dilihat dari gambar ini:

Saya menggunakan gambar itu karena memang gambar itu yang paling menjelaskan. Tapi anda juga bisa cari sendiri di google dengan keyword: 4 Phases of Menstrual Cycle.

Oke kalau anda sudah melihat gambar tersebut, saya asumsikan anda sudah cukup mengerti dari sisi biologis/fisiologisnya. Nah, jadi saya tinggal menjelaskan dari sisi neuro sains nya, seperti yang dijelaskan Alisa Vitti pada TedTalk nya.

4 Phases of Hormons Cycle = Neuro chemically speaking

1. Follicular Phase: Eggs are coming up to maternity. Most access to creative energy.

2. Ovulatory Phase: Best Communication Skills, best time to have important conversations or just talking at all.

3. Luteal Phase: Detail Oriented, organized.

4. Menstrual Phase: Most active conversation between left and right brain's hemisphere. Best time to evaluate your life in the last 30 days.

(Bahasa Indonesia)

Jadi kita punya 4 fase menstruasi, di videonya dibahas secara neurosains (studi mengenai syaraf)

1. Fase Follicular: Fase kita paling bise ber-energi kreatif

2. Fase Ovulasi: Fase kita paling bisa berkomunikasi secara jelas. Di masa ini paling cocok buat diskusi hal penting

3. Fase Lutheal: Masa-masa kita detail dan terorganisir.

4. Fase Menstruasi: Masa terjadinya komunikasi aktif antara otak kanan dan otak kiri. Waktu yg bagus untuk evaluasi diri. Sinyal firasat yang paling bagus.

Dengan beliau berkata begitu, membuat saya berfikir, dan agak sedikit merasa, "Apa bener ya? Soalnya gue emang kadang ngerasa ada waktunya gue bisa lancar banget ngomong. Sama waktunya gue susah banget ngungkapin isi otak gue. Masa gue banyak banget ide di kepala, sama kosong banget. Apa jangan-jangan, gue cuma tidak menempatkan sesuatu pada waktunya?"

Tapi saya juga nggak mau jadi orang yang terlalu naif dan langsung menelan bulat-bulat info yang tertera, walaupun sudah cukup valid sehingga ia bisa bicarakan ini di TedTalk, rasanya tidak manusiawi kalau tidak mencari info kesana kemari lagi.

Alhasil saya menemukan satu jurnal yang sangat cukup kuat dan berbobot dari segi datanya. Berikut linknya

Tapi saya akan membahas jurnal tersebut di part ke dua dari artikel ini.

Sampai artikel tersebut tayang, saya ingin anda untuk share pendapat kalian atau mungkin info yang kalian ketahui tentang daerah kewanitaan kallian dalam segi biologis maupun psikologisnya, apa kah kalian setuju atau tidak, bisa tinggalkan komen di bawah :)

Rabu, 22 Agustus 2019

ARSP

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun