Sebelum saya menebak-nebak apa yang dimaksud dengan ungkapan yang sering terdengar setelah Hari Raya yaitu "Alhamdulillah....." , sesuatu banget! . Semula saya mengira itu hanya gaya bicara kalangan tertentu atau anak gaul, tapi saya bisa dengar ungkapan itu mulai dari arisan ibu-ibu, halal bi halal alumni, aktifis kampus sampai suatu hari saya tergelitik  oleh seseorang  yang mengatakan kalau yang menirukan ungkapan ini sebenarnya....gak tahu apa yang dia omongin...!
Ada benarnya juga pendapat ini....coba kita lihat apa maksudnya ungkapan ini...menurut salah satu tulisan di kompasiana "Ketika Gaya Bicara Syahrini menjadi fenomenal"...dia sendiri tidak tahu maksud yang diucapakannya. Atau kehebohan di twitter akibat ketidak tahuan arti ungkapan ini seorang presenter bahkan anchor berita Televisi swasta yang menyingkat ungkapan ini menjadi ASU....sehingga memancing kemarahan yang mengerti bahasa jawa....karena asu berarti seekor anjing...nah lho...! pemilik akun twitter ini pun disibukan meminta maaf pada pihak yang terkait.
Saya jadi bertanya apa rahasia dibalik makna " Alhamdulillah" .Ini adalah satu ungkapan Pujian yang hanya disandarkan kepada yang Maha Pencipta Alam yaitu Allah dan bukan pada "sesuatu "....yang tidak jelas. Mengapa Pembukaan surat 'Al Fatihah" dengan kalimat " Alhamdulillahi rabbil alamin " ? Karena pada saat orang bisa membedah samudra syukur, dia bisa menemukan hal dahsyat dalam hidupnya. Apapun yang terjadi, ya, Alhamdulillah...(Eros Jarot)
Bahkan seorang CIO Telkom mengembangkan "Manajemen Alhamdulillah" dalam mempimpin  divisi Information Technology,Solution and Supply Telkom. Manajemen Alhamdulillah terdiri dari 3 strategi yaitu ;
- Self Conciousness, akan memberikan kesadaran tentang siapa diri kita, dimana kesadaran diri yang merupakan pintu untuk mengenal dimana sebenarnya keunggulan maupun kelemahan diri kita sehingga ita tidak ragu-ragu dalam bertindak.
- Self Development, akan mendorong kita untuk maju dengan kemauan kita sendiri. Bukti akan adanya kualitas pengembangan diri dalam kehidupan kita adalah d aktidalam lingkungan kita menjadi pemecah masalah (problem solver) dan bukan menjadi sumber masalah (problem maker).
- Self Contribution, kekuatan dalam diri kita untuk selalu berubah menjadi lebih baik dan berhasil membawa nilai tambah bagi diri sendiridan juga bagi lingkungannya.
Setelah mengetahui kedahsyatan makna "Alhamdullillah" ...... apa yang akan kita lakukan?                                              Gaya bicara kaum urban yang yang sering kali tidak mengerti apa arti atau maksud ungkapan nya atau mengikuti jejak CIO Telkom yang memaknai apa yang diucapakannya dan menerapkan dalam manajemen dan kehidupan keseharianya.....itu terserah anda!  Kalau saya memutuskan untuk keluar dari kepompong dan berbagi di kompasiana karena buat saya ....Kompasiana banget...!