Mohon tunggu...
Aris Rasyid Setiadi
Aris Rasyid Setiadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia Biasa Yang Ingin Menulis

Instagram : aris_rasyid12 blog pribadi : https://immawanarisrasyid.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Human Indonesia Tidak Suka Menulis?

24 Februari 2024   11:16 Diperbarui: 24 Februari 2024   11:22 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang terlintas di pikiran ketika mendengar kata 'human' atau manusia? makhluk hidup? laki-laki dan perempuan? cantik? apalagi? Sadarilah bahwa sesungguhnya sangat jarang yang mengartikan manusia sebagai makhluk sosial yang didalamnya bisa menulis dan berdiskusi kecuali mereka yang sudah membaca buku dan bergelar sarjana. Sangat jarang pula kita memahami bahwa kata Iqra' yang berarti bacalah itu menjadi pedoman pertama dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Menulis adalah sebuah kegiatan yang menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan seseorang yang diungkapkan dalam bentuk sebuah tulisan. Menulis merupakan proses perubahan bentuk pikiran atau angan-angan atau perasaan menjadi tulisan bermakna. Kegiatan menulis sangatlah penting dalam dunia pendidikan, dengan menulis kita mampu membangun ilmu atau pengetahuan yang menjadi sebuah tulisan baik dalam bentuk esai, artikel, laporan ilmiah, cerpen, puisi, buku harian dan sebagainya.

Tujuan menulis terbagi menjadi dua yaitu tujuan kreatif dan tujuan konsumtif. 

Tujuan Kreatif menulis sebenarnya selalu berhubungan dengan proses kreatif, terutama dalam menulis karya sastra, baik itu berbentuk puisi maupun prosa. Anda harus menggunakan daya imajinasi secara maksimal ketika mengembangkan tulisan, mulai dalam mengembangkan penokohan, melukiskan setting, maupun yang lain. 

Tujuan Konsumtif ada kalanya sebuah tulisan diselesaikan untuk dijual dan dikonsumsi oleh para pembaca. Dalam hal ini, penulis lebih mementingkan kepuasan pada diri pembaca. Penulis lebih berorientsi pada bisnis. Salah satu bentuk tulisan ini adalah novel-novel popular. Dalam kenyataannya, pengungkapan suatu tujuan dalam sebuah tulisan tidak dapat secara ketat, melainkan sering bersinggungan dengan tujuan-tujuan yang lain.

Menulis memiliki banyak manfaat yang dapat dipetik  diantaranya peningkatan kecerdasan, pengembangan daya inisiatif dan kreatif, penumbuhan keberanian dan pendorongan kemauan serta kemampuan mengumpulkan informasi. Tentu jika kita berpasangan pada seorang penulis menjadi keberkahan tersendiri. Keberkahan yang berarti kebaikan yang bertambah atas ilmu yang kita dapatkan. Dan inilah yang didapatkan jika kita pandai menulis:

a. Mampu mendengar, melihat, dan membaca yang baik. 

b. Bisa memilah dan memilih, mengolah, mengorganisasikan, dan menyampaikan informasi yang diperolehnya secara kritis dan sistematis.

c. Bisa menilai sebuah persoalan dari berbagai perspektif.

d. Mampu memprediksi karakter dan kemampuan pembaca. 

e. Mampu menata tulisan secara logis, runtut, dan mudah dipahami.

Barangkali inilah yang dimaksud dengan Iqra' yang harus dilakukan manusia selama hidupnya. Dari sini muncul pertanyaan "Sudah berapa banyak kita mengamalkan Iqra' tersebut?

Idealnya kita setiap mengambil keputusan melakukan namun manusia sering melupakan bahkan tidak tahu. Iqra' disini berarti how to learn, yang berarti tentang bagaimana mendalami tulisan dengan mengetahui artinya. Bahkan saya yakin untuk mereka yang menyandang gelar mahasiswa belum tahu arti Iqra' dan literasi. Toh saya saja baru tahu saat semester lima dulu, padahal katanyaa saya menyandang gelar aktivis.

Ngomong-ngomong soal menulis bukan hanya mahasiswa saja yang perlu terbiasa dalam menulis, tapi juga pelajar. Bagaimana dia bisa meningkatkan kebiasaan membaca sejak dini. Dalam hal ini orang tua dan anak harus memiliki kesepakatan tentang kebiasaan membaca, seperti menentukan waktu membaca, membahas ulang materi yang dibaca, dan memberikan hadiah bagi anak yang mampu memahami dan mengikuti kesepakatan tersebut. Ini adalah hal yang sangat jarang dilakukan oleh orang tua di Indonesia. 

Kenapa? karena sejak dulu orang tua kita rasa-rasanya belum diajarkan lebih untuk terbiasa jatuh cinta dengan menulis diary, mencatat utang dan mengobrol santai dengan anak-anaknya. Dan ini yang menjadi tugas kita bersama bahwa kemampuan literasi sangat penting sebagai dasar dalam menghadapi kemajuan zaman. Zaman semakin maju menuntut adanya kesiapan dari setiap individu untuk menghadapi perubahan dan persaingan yang ketat. Minat membaca harus ditanamkan sejak dini kepada kita dan anak-anak, agar tercipta generasi yang memiliki wawasan luas. Untuk meningkatkan minat baca tersebut, perlu adanya motivasi dan pembiasaan sejak dini. Agar anak terbiasa dengan kegiatan membaca hingga ia dewasa bukan seperti gen z dan gen alpha yang sering nongkrong 24 jam di ponselnya.

Aah sudahlah, sudah ketalang males untuk lanjut nulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun