Barangkali inilah yang dimaksud dengan Iqra' yang harus dilakukan manusia selama hidupnya. Dari sini muncul pertanyaan "Sudah berapa banyak kita mengamalkan Iqra'Â tersebut?
Idealnya kita setiap mengambil keputusan melakukan namun manusia sering melupakan bahkan tidak tahu. Iqra' disini berarti how to learn, yang berarti tentang bagaimana mendalami tulisan dengan mengetahui artinya. Bahkan saya yakin untuk mereka yang menyandang gelar mahasiswa belum tahu arti Iqra'Â dan literasi. Toh saya saja baru tahu saat semester lima dulu, padahal katanyaa saya menyandang gelar aktivis.
Ngomong-ngomong soal menulis bukan hanya mahasiswa saja yang perlu terbiasa dalam menulis, tapi juga pelajar. Bagaimana dia bisa meningkatkan kebiasaan membaca sejak dini. Dalam hal ini orang tua dan anak harus memiliki kesepakatan tentang kebiasaan membaca, seperti menentukan waktu membaca, membahas ulang materi yang dibaca, dan memberikan hadiah bagi anak yang mampu memahami dan mengikuti kesepakatan tersebut. Ini adalah hal yang sangat jarang dilakukan oleh orang tua di Indonesia.Â
Kenapa? karena sejak dulu orang tua kita rasa-rasanya belum diajarkan lebih untuk terbiasa jatuh cinta dengan menulis diary, mencatat utang dan mengobrol santai dengan anak-anaknya. Dan ini yang menjadi tugas kita bersama bahwa kemampuan literasi sangat penting sebagai dasar dalam menghadapi kemajuan zaman. Zaman semakin maju menuntut adanya kesiapan dari setiap individu untuk menghadapi perubahan dan persaingan yang ketat. Minat membaca harus ditanamkan sejak dini kepada kita dan anak-anak, agar tercipta generasi yang memiliki wawasan luas. Untuk meningkatkan minat baca tersebut, perlu adanya motivasi dan pembiasaan sejak dini. Agar anak terbiasa dengan kegiatan membaca hingga ia dewasa bukan seperti gen z dan gen alpha yang sering nongkrong 24 jam di ponselnya.
Aah sudahlah, sudah ketalang males untuk lanjut nulis.