Mohon tunggu...
Aris Ramdhani
Aris Ramdhani Mohon Tunggu... Wiraswasta - panggil saja Aris

seorang lulusan dari Sosiologi Unsoed yang masih mencoba untuk menyenangi membaca buku dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liverpool Juara, Fans MU Gundah

1 Juli 2020   14:35 Diperbarui: 1 Juli 2020   14:52 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Siapa yang paling gundah dengan juaranya Liverpool? Tentu dengan mudah kita dapat menjawab fans Manchester United"

Perseteruan antara Liverpool dan Manchester United sudah tidak terbantahkan lagi. Perseteruan keduanya bukan bermula dari sepakbola, melainkan diawali oleh perebutan alur perdagangan pada tahun 1894. Mancehster yang merupakan kota industri merasa muak dengan harga ekspor yang tinggi yang di patok oleh pelabuhan Liverpool.

Didasari oleh kondisi tersebut, akhirnya Manchester membentuk sebuah pelabuhan yang bernama Manchester Ship Canal. Manchester Ship Canal mematok harga yang lebih rendah untuk proses ekspor, dan juga lebih efektif secara cost. Bagaimana tidak? Dengan adanya kanal di kota Manchester, tentu akan mengurangi biaya dan waktu akomodasi dari hasil produksi. 

Lalu bagaimana dengan kondisi pelabuhan di Liverpool? Tentunya sepi, karena Liverpool hanya mengandalkan pelabuhan sebagai penopang perekonomiannya kala itu dan Manchester adalah kota industri dengan ekspor yang tinggi. Kondisi perseteruan tersebut merembet hingga dalam sepakbola. 

Perseteruan dalam sepakbola antara keduanya layaknya perseteruan kucing Tom dan tikus Jerry. Bukti dari perseteruan keduanya dapat kita lihat dari perolehan gelar juara yang dimiliki kedua klub, MU memiliki 20 gelar liga sedangkan Liverpool berkat gelar juara terbarunya telah mengoleksi 19 gelar liga. Untuk perolehan total piala utama pun kedua klub saling berkejaran. Liverpool telah berhasil merengkuh 48 trofi utama, sedangkan MU memperoleh 45 trofi utama. 

Perseteruan kedua klub tersebut juga tidak hanya dalam jumlah trofi. Perseteruan keduanya dapat kita nikmati dalam pertandingan kala kedua klub saling bertanding. Ketika kedua kubu saling berhadapan, tensi tinggi dan keras tentu akan tersaji dan menjadi tontonan menarik bagi penikmat sepakbola seperti saya. Pertandingan antar kedua klub bahkan disebut-sebut sebagai pertandingan paling panas di liga Inggris, walaupun jika salah satu klub sedang terpuruk, yang dapat menarik animo besar dari penikmat sepakbola. Panasnya pertandingan juga tentu dipengaruhi dan mempengaruhi panasnya perseteruan kedua suporter dari kedua klub. 

Perseteruan kedua kelompok suporter ini cukup sehat, karena masih berupa Olok-olokan. Selama kurang lebih 3 dekade fans Liverpool harus menerima olokan dari fans MU, karena Liverpool puasa gelar liga. Liverpool memang berhasil memperoleh trofi sarat gengsi, liga champions, namun hal tersebut belum berhasil membungkam olokan dari fans MU.

Dalam 2 tahun terakhir, kondisi mulai berbalik menyudutkan fans MU. Bagaimana tidak? Liverpool berhasil memperoleh gelar liga champions pada tahun 2019 dan teranyar bahkan Liverpool telah berbuka puasa gelar liga Inggris di tahun 2020 setelah penantian 30 tahun. Kondisi MU? Selepas ditinggal oleh pelatih jenius, Sir Alex Ferguson, MU hanya dapat meraih piala Liga, piala FA, dan piala UEFA. Kondisi tersebut tentu membuat fans MU bungkam dengan prestasi yang ditunjukkan oleh Liverpool, selain itu fans MU juga harus menerima olokan dari fans Liverpool yang selama kurang lebih 3 dekade mereka perolok karena Liverpool puasa gelar liga Inggris. 

Sebagai penutup, saya ingin mengucapkan selamat untuk Liverpool atas raihan trofi liga Premiernya semoga kalian tidak lupa dengan gol tangan Tuhan dari Inzaghi di Athena 2007. Untuk fans MU? Satu kata "SABAR"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun