"Sawah itulah satu satunya harta buat kalian berumah tangga nanti nak, Ini setengah uang itu Ibu belikan emas, terimalah nak, ini sudah diniatkan buat kamu, Ibu tak punya apa-apa lagi, sawah itu cukup buat kehidupan ibu." Nadya hanya tertunduk lesu.
" Biarlah isu tentang Bang Amir bahwa dia penghianat bangsa, hanya Allah lah yang tau semua kebenaran, sampaikan salam sayang Ibu kepada Abangmu Umar, sering sering ajak dia kemari, karena dia juga anak ibu pengganti Amir'. Pungkas ibunya sambil memeluk Nadya.
Mereka berdua menangis berbagi kesedihan atas kepergian Amir yang dicintai.
Padi-padi terus meninggi namun tak ada lagi suara alunan ayat-ayat suci yang dibacakan pada sepetiga malam, Tak ada lagi sapaan buat padi-padi dipagi hari.
TAMAT
Â