Mohon tunggu...
Aris prasetio
Aris prasetio Mohon Tunggu... mahasiswa -

Speaking through writing..

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengolah Sampah Dengan 3R ?

9 Juni 2015   17:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:08 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengolah sampah dengan 3R ?

 

Mendengar kata 3R mungkin sebagian orang berpikir bahwa itu merupakan ukuran foto yang sangat familiar bagi masyarakat yang hobby mencetak foto. Namun hal itu berbanding terbalik setelah kalian membaca dan tentunya memahami artikel ini. Karena yang dimaksud dengan istilah 3R pada artikel ini adalah sebuah sitem bukan ukuran foto.

Penerapan sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah yang murah dan mudah untuk dilakukan di samping mengolah sampah menjadi kompos atau memanfaatkan sampah menjadi sumber listrik (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Selain itu, penerapan 3R ini juga dapat dilakukan oleh setiap orang dalam kegiatan sehari-hari.

Reduce, Reuse, Recycle” merupakan maksud penanganan sampah yang terdiri dari tiga unsur yaitu, “Mengurangi”, “Menggunakan ulang” dan “Mendaur ulang” sampah (juga dikenal sebagai 3R). Untuk memulai melakukan 3R ini memang dapat dilakukan oleh siapa saja, namun bukan berarti itu dapat dikatakan mudah. Karena untuk melakukan ini membutuhkan kepedulian dari kita sendiri dan yang utama waktu.

            Berikut adalah kegiatan 3R (Reuse Reduce Recycle) yang dapat dilakukan di rumah, sekolah, kantor, ataupun di tempat-tempat umum lainnya.

 

Contoh kegiatan reuse (Menggunakan ulang) sehari-hari: 

1. Memilih wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya, menggunakan sapu tangan dari pada menggunakan tissu, menggunakan tas belanja dari kain dari pada menggunakan kantong plastik.

2. Menggunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.

3. Menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.

4. Gunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya.

Contoh kegiatan reduce (mengurangi) sehari-hari:

1. Memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.

2. Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.

3. Menggunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali).

4. Mengurangi penggunaan bahan sekali pakai.

5. Menggunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat.

 

Perlu ditekankan, bahwa dari tiga komponen 3R “mengurangi” (produksi konsumsi dan sampah) adalah cara yang paling efektif untuk melestarikan sumber daya dan menghasilkan sampah yang sedikit. Oleh karena itu, berpikirlah dua kali apakah anda benar-benar perlu untuk membeli barang seperti topi, sepatu atau ponsel baru.

 

 

Contoh kegiatan recycle (mendaur ulang) sehari-hari:

 

1. Memilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.

2. Mengolah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.

3. Melakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos.

4. Lakukan pengolahan sampah non organik menjadi barang yang bermanfaat dan bahkan memiliki nilai jual.

 

Daur ulang hanya menguntungkan planet ini asalkan ada permintaan untuk barang hasil daur ulang. Kampanye daur ulang, meskipun bermaksud baik, menyebabkan konsumen percaya bahwa selama mereka mengirim barang-barang mereka untuk didaur ulang, dunia akan menjadi tempat yang lebih hijau. Namun dalam kenyataannya, daur ulang hanyalah pilihan terakhir. Mengurangi dan menggunakan kembali harus dilakukan terlebih dahulu!

 

 

Jadi, 3R memang hanya istilah sederhana.. Namun dari hal yang sederhana ini, dapat memberikan dampak yang signifikan bagi permasalahan sampah di sekitar. Cintai lingkungan kita dan lakukan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun