IRAMA KEHIDUPAN
Tik... tik... tik...
Hujan rintik-rintik
Membasahi dedaunan
Menerpa muka ku
Yang lagi termangu
Menatap hari esok
Putaran waktu yang tak berhenti
Sedikitpun tak mau kompromi
Berlalu biarkan diri ini
Terkapar dalam derita hati
Merana dalam pikiran tak menentu
Diri ini yang selalu bersama sahabat
Bekerja dan berusaha dalam canda
Saling mendukung walau dalam duka
Berkarya untuk menggapai cita
Kini...
Dia kan pergi menunaikan takdirnya
Berkarya di tempat yang berbeda
Meraih mimpi tapi tak lagi bersama
Itulah irama kehidupan
Tak diduga tapi diimpikan
Tak bahagia tapi harus diterima...
Kau yang pergi tak mampu ku tahan
Walau hati menolak, tapi mulut ini terpaksa berkata
Selamat jalan sahabatku
Raihlah bulan, walau tanganmu tak mampu
Do'a terbaik selalu untuk mu
Cikijing, 15122024
@rispermana2509
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H