Mohon tunggu...
Aris Permana
Aris Permana Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia MTs PUI KASTURI

Hobi menulis sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Irama Kehidupan

15 Desember 2024   07:00 Diperbarui: 15 Desember 2024   07:30 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

IRAMA KEHIDUPAN

Tik... tik... tik...
Hujan rintik-rintik
Membasahi dedaunan
Menerpa muka ku
Yang lagi termangu
Menatap hari esok

Putaran waktu yang tak berhenti
Sedikitpun tak mau kompromi
Berlalu biarkan diri ini
Terkapar dalam derita hati
Merana dalam pikiran tak menentu

Diri ini yang selalu bersama sahabat
Bekerja dan berusaha dalam canda
Saling mendukung walau dalam duka
Berkarya untuk menggapai cita

Kini...
Dia kan pergi menunaikan takdirnya
Berkarya di tempat yang berbeda
Meraih mimpi tapi tak lagi bersama

Itulah irama kehidupan
Tak diduga tapi diimpikan
Tak bahagia tapi harus diterima...

Kau yang pergi tak mampu ku tahan
Walau hati menolak, tapi mulut ini terpaksa berkata

Selamat jalan sahabatku
Raihlah bulan, walau tanganmu tak mampu
Do'a terbaik selalu untuk mu

Cikijing, 15122024

@rispermana2509

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun