Mohon tunggu...
Aris Permana
Aris Permana Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia MTs PUI KASTURI

Hobi menulis sastra

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jejak Kebaikan: Hari Guru yang Kelam Menjadi Terang

25 November 2023   19:00 Diperbarui: 25 November 2023   20:22 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Guru yang awalnya kelam berubah menjadi penuh warna dalam momen kejutan dan kehangatan yang mengikat hati. Ustadz Soleh menyadari bahwa terkadang, nilai sejati dari pengabdian bukanlah dalam penghargaan yang diterima, melainkan dalam jejak kebaikan yang tumbuh dalam hati mereka yang dia bimbing.

Dalam suasana penuh kehangatan itu, dialog dan percakapan mengalir antara Ustadz Soleh dan siswa-siswanya.

"Ustadz Soleh, maafkan kami yang mungkin terlambat menyadari betapa berharga pengorbanan Anda. Kami sungguh menghargai setiap pelajaran dan nasihat yang telah diberikan," ucap seorang siswa dengan tulus.

Ustadz Soleh tersenyum penuh kebahagiaan, "Tidak ada yang perlu dimaafkan, anak-anak. Yang terpenting, kita semua belajar dan tumbuh bersama. Ini adalah momen yang membuktikan bahwa kebaikan selalu memiliki tempat di hati setiap individu."

Percakapan hangat dan ucapan terima kasih pun berlanjut dari siswa ke siswa. Setiap bunga yang diserahkan diikuti dengan cerita tentang momen-momen berharga yang telah mereka lewati bersama Ustad Soleh.

"Ustadz, Anda telah menginspirasi saya untuk menjadi lebih baik. Terima kasih atas kesabaran dan dedikasinya," ucap seorang siswa perempuan sambil menyodorkan sebuah bunga mawar merah.

Ustadz Soleh, menjawab dengan rendah hati, "Saya hanya melakukan apa yang saya cintai, dan melihat kalian tumbuh dan berkembang adalah hadiah terindah bagi saya."

Momen itu menjadi bukti bahwa tanpa perlu kata-kata atau bunga-bunga mewah, penghargaan yang tulus muncul dari hati siswa-siswanya. Ustadz Soleh tidak hanya mendapatkan pengakuan, tetapi juga menyadari bahwa pengaruhnya telah meresap dalam jiwa mereka.

Seiring Hari Guru berakhir, Ustad Soleh meninggalkan madrasah dengan hati penuh rasa syukur. Kekecewaan yang awalnya membayangi, kini tergantikan oleh kebahagiaan dan kepuasan atas arti sejati dari menjadi seorang guru yang berdedikasi. 

Momen tersebut tidak hanya merubah pandangan siswa-siswanya, tetapi juga mengukir kenangan abadi dalam perjalanan panjang Ustadz Soleh di dunia pendidikan. Aku pun diam-diam pergi sambil menyeka air mata yang tak kunjung usai mengikuti semua kegelisahan dan kebahagiaan Ustad Soleh. 

#literasi_hari guru 25112023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun