Seiring meningkatnya kegiatan pendakian yang dilakukan para pendaki selama ini yang mengisyarakatkan makin populernya kegiatan pendakian ini sebagai salah satu tujuan wisata alam menikmati indah, alami dan sejuknya suasana gunung di Indonesia . Namun di sisi yang lain masih adanya beberapa pendaki yang kurang peduli terhadap akan kelestarian alam. Hal ini tampak dari masih adanya para pendaki yang membuang sampah di jalur pendakian juga meninggalkan sampah di area perkemahan atau pun di pos-pos pendakian. Tentu hal semacam ini menjadikan hal yang negatif yang akan mengurangi keindahan pemandangan gunung-gunung di Indonesia itu.
Tentu sudah kita ketahui bahwa gunung merupakan salah satu hulu kehidupan bagi manusia dimana gunung dengan hutan di dalamnya memproduksi oksigen juga menyediakan air bersih untuk dimanfaatkan bagi kepentingan kehidupan di bawahnya. Jelas adanya sampah apalagi dalam jumlah yang banyak akan mempengaruhi tingkat kemurnian air yang terkandung di dalamnya. Trashbag Community, komunitas yang mempunyai perhatian terhadap isu konservasi dan lingkungan hidup utamanya masalah sampah di gunung yang akhir-akhir ini ternyata cukup banyak volumenya mengadakan kegiatan tahunan berupa bersih gunung bertajuk SAPU JAGAD 2015 serentak 15 gunung di Indonesia. Kegiatan tahun ini merupakan kegiatan yang ke tiga setelah di tahun 2012 juga di tahun 2013. Untuk tahun 2012 Sapu Jagad hanya dilaksanakan di Gunung Slamet, sedang di tahun 2013 Sapu Jagad dilaksanakan di 5 gunung yakni Gunung Kerinci (Jambi), Gunung Ceremai (Jawa Barat), Gunung Slamet (Jawa Tengah), Gunung Semeru (Lumajang, Jawa Timur), dan Gunung Bawakaraeng (Sulawesi Selatan). Untuk kegiatan Sapu Jagad 2015 ini bertambah menjadi 15 gunung diantaranya: 1. Gn.Marapi (Sumatera Barat), 2. Gn.Kerinci - Taman Nasional Kerinci Seblat (Jambi), 3. Gn.Dempo (Sumatera Selatan), 4. Gn.Gede - Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (Jawa Barat), 5. Gn.Cikuray (Jawa Barat), 6. Gn.Ciremai - Taman Nasional Gunung Ciremai (Jawa Barat), 7. Gn.Sindoro (Jawa Tengah), 8. Gn.Sumbing (Jawa Tengah), 9. Gn.Merbabu - Taman Nasional Gunung Merbabu (Jawa Tengah), 10. Gn.Semeru - Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur), 11. Gn.Penanggungan (Jawa Timur), 12. Gn.Bawang (Kalimantan Barat), 13. Gn.Halau - Halau (Kalimantan Selatan), 14. Gn.Rore Katimbu - Taman Nasional Lore Lindu (Sulawesi Tengah), 15. Gn.Rinjani - Taman Nasional Gunung Rinjani (Nusa Tenggara Barat) Namun karena adanya bencana alam berupa kebakaran di beberapa gunung, maka kegiatan yang sedianya akan dilaksanakan di 15 gunung akhirnya beberapa harus dibatalkan dan dipindahkan ke gunung sekitar yang kondisinya relatif kondusif. Untuk kegiatan Sapu Jagad Gunung Merbabu dilaksanakan pada tanggal 12-13 Septeber 2015 diikuti 11 0rang sebagai panitia, peserta 28, tim support 3 orang, dan relawan sejumlah 22 orang yang berasal dari berbagai daerah antara lain Jakarta, Cilacap, Purwokerto, Semarang, Magelang, Boyolali dan berbagai daerah lainnya. Kegiatan ini sempat terkendala juga seperti gunung-gunung lain yang mengalami bencana kebakaran, namun atas support dan dukungan dari pihak Taman Nasional Gunung Merbabu setelah melihat kondisi yang semakin kondusif maka kegiatan Sapu Jagad ini diijinkan mengingat kegiatan ini kegiatan yang berkait dengan nilai konservasi terhadap lingkungan dengan catatan kewaspadaan dan kehati-hatian yang musti ditingkatkan. Tak hanya kegiatan bersih gunung, namun dalam kegiatan Sapu Jagad Merbabu juga diiisi kegiatan diskusi berkaitan dengan lingkungan dan gunung. Terdapat 4 sesi materi yakni sesi pertama diisi oleh Kang Ulil perwakilan dari I-DERU (Indonesian Disaster Emergency Response Unit) mengenai pengantar Mountaineering bagaimana melakukan kegiatan pendakian yang aman. Sesi kedua diisi oleh kang Prasetyo yang merupakan perwakilan dari Trashbag Community Pusat Jakarta yang memberikan materi pengenalan tentang apa komunitas TC ini dan visi misi kedepannya. Selanjutnya sesi ketiga diisi oleh kang Triyanto yang merupakan ketua Trasbag Community Jateng yang menyampaikan mengenai aksi, edukasi juga titik berat pengawasan terhadap permasalahan yang berkait dengan sampah gunung. Sedang sesi terakhir diisi oleh Mbak Valentine yang memaparkan mengenai langkah praktis terhadap sampah terutama puntung rokok melalui asbak portabel yang dikenal dengan istilah butt keeper agar para perokok sadar akan sampah rokoknya. Kegiatan ini ditutup dengan tanda tangan para peserta kegiatan Sapu Jagad ini sebagai bentuk dukungan terhadap kampanye GUNUNG BUKAN TEMPAT SAMPAH, yang semoga memberi dampak kepada rekan-rekan sesama pendaki yang lain untuk sadar akan potensi bahaya sampah yang ditinggalkan di gunung. penulis: aris budiarto-relawan Trashbag Community Jogja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H