Mohon tunggu...
Endeen
Endeen Mohon Tunggu... Freelancer - Diam

"bangun sebab waktu tak menunggu mu tidur"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lorong Panjang

27 Agustus 2020   17:35 Diperbarui: 27 Agustus 2020   17:23 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lorong panjang kini hanya tinggal cerita, semua sirna meninggalkan luka. Sesederhana ini mengenang kisah dan cerita karena kita tak lagi sejiwa.

Mungkin kita masih sejiwa tapi alur cerita yang sudah berubah, zona bahagia yang kita impikan diukir indah dalam arsip kenangan.

Tutur kata yang puitis nan romantis memang indah tapi tak ku sangka maksud yang begitu tragis dan sadis. Pemenang dari segala luka sang juara diantara kata kau sungguh mempesona.

Semoga lorong panjang akan tetap terang dengan sisa kenangan yang ditinggalkan biarkan aku yang jadi korban. Soal luka dan angan-angan biar alam yang menyaksikan.

Ratatotok, 27 Agustus 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun