Mohon tunggu...
A K Basuki
A K Basuki Mohon Tunggu... karyawan swasta -

menjauhi larangan-Nya dan menjauhi wortel..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mimikri

1 April 2011   08:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:13 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bisa saja dengan sajak tuhan berbohong
terikat dan semakin terbelit pada rima
hingga lupa
Ada kalam

Kita malah jadi henti, keraguan semua angkuti
pindahkan hingga pelupuk fajar terbuka
dan ada doa untuk dipatuhi
Atau dipunggungi

Benar

Ada doa tapi milik siapa entah
perdengarkan, perdengarkan saja, begitu
biar rancu tetapi sendu, indah dan sajak terlihat
bukan hanya malu-malu

Oh, sungguh najis tetapi
tuhan sudah jadi lecek pada kartu domino
kulit-kulit kacang dan sandal jepit
Firmannya fermentasi dalam botol bir

Habiskan cepat habiskan
Jangan nanti tuhan meniru kita!

Cigugur, 31 Maret 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun