Bisa saja dengan sajak tuhan berbohong
terikat dan semakin terbelit pada rima
hingga lupa
Ada kalam
Kita malah jadi henti, keraguan semua angkuti
pindahkan hingga pelupuk fajar terbuka
dan ada doa untuk dipatuhi
Atau dipunggungi
Benar
Ada doa tapi milik siapa entah
perdengarkan, perdengarkan saja, begitu
biar rancu tetapi sendu, indah dan sajak terlihat
bukan hanya malu-malu
Oh, sungguh najis tetapi
tuhan sudah jadi lecek pada kartu domino
kulit-kulit kacang dan sandal jepit
Firmannya fermentasi dalam botol bir
Habiskan cepat habiskan
Jangan nanti tuhan meniru kita!
Cigugur, 31 Maret 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H