Perkembangan teknologi telah memberikan kita kemudahan dalam berbagai bidang, salah satunya adalah dunia hiburan yang diisi oleh tayangan televisi. Namun, apakah tayangan televisi benar-benar ampuh dalam meningkatkan kualitas moral anak? Pertanyaan ini merupakan fokus utama dalam artikel ini. Kami akan menjelaskan bagaimana tayangan televisi mempengaruhi perkembangan moral anak, mulai dari realitas sosial, analisis teoritis, solusi aplikatif, dan kesimpulan.
Di era digital seperti sekarang, televisi telah menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi anak-anak. Mereka sering menonton berbagai jenis konten, mulai dari sinetron, film kartun, hingga acara hiburan lainnya. Konten ini dapat berdampak besar pada perilaku dan pemikiran anak. Misalkan saja, beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang sering menonton tayangan televisi yang tidak pantas dapat meniru adegan kekerasan, memaki, atau berkata kasar, serta mengalami penurunan semangat belajar dan meningkatkan Kecanduan televisi
Selain itu, anak-anak juga cenderung lebih cepat dewasa dalam hal mengenal seks dan perselingkuhan, serta menghabiskan waktu yang cukup banyak untuk menonton televisi daripada melakukan aktivitas yang lebih produktif
Hal ini menunjukkan bahwa tayangan televisi dapat mempengaruhi pola pikir, sikap, dan perilaku anak secara signifikan.
Teori Modern : Salah satu teori yang relevan dalam memahami pengaruh tayangan televisi adalah Teori Cermin. Teori ini menyatakan bahwa semakin banyak seseorang menghabiskan waktunya untuk menonton televisi, semakin kuat kecenderungan dia menyamakan realitas televisi dengan realitas sosial
Oleh karena itu, tayangan televisi yang tidak dikhususkan untuk anak-anak dapat menyampaikan gambaran negatif tentang kehidupan yang seharusnya tidak ditiru.
Menurut Islam dalam Al-Quran : Islam juga memiliki pandangan yang jelas tentang pengaruh media massa, termasuk televisi, terhadap moral individu. Surat Ar-Rum ayat 41 menyatakan, “Dan hadiahkanlah kepada Allah ta’wan yang kamu boleh.” Ini menekankan pentingnya mengarahkan diri menuju hal-hal yang bermoral dan positif. Selanjutnya surat Luqmān ayat 17–18 mengingatkan agar manusia tidak mencuri dan tidak berbuat zhalim, tetapi berbuat baik dan sabar.
Oleh karena itu, menurut Islam, tayangan televisi yang tidak mendidik dan mengedepankan nilai-nilai agama dapat berdampak buruk pada moral anak. Anak-anak perlu diasuh dengan konten yang edukatif dan bermoral guna mengembangkan etika yang baik.
Untuk menghindari dampak negatif dari tayangan televisi, beberapa langkah dapat dilakukan:
Mengawasi Konten : Orang tua dan pendidik harus memilih dalam memilih konten yang ditampilkan kepada anak-anak. Konten yang tidak pantas harus dihindari demi menjaga integritas moral anak
Aktivitas Produktif : Meluangkan waktu untuk aktivitas produktif seperti bermain, belajar, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar dapat membantu anak-anak mengimbangi waktu menonton televisi
Edukasi Agama : Memberikan pelajaran agama yang intensif dapat membantu anak-anak membedakan antara hal yang tepat dan tidak tepat, serta meningkatkan kesadaran moral mereka
Program Edukatif : Menciptakan program televisi yang didedikasikan untuk anak-anak dengan tema-tema edukatif dan bermoral dapat menjadi alternatif yang lebih baik dari konten biasa
Kesimpulannya, tayangan televisi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan moral anak. Secara teoritis, Teori mencerminkan menunjukkan bahwa tayangan televisi dapat mempengaruhi persepsi dan perilaku anak. Dari sudut pandang Islam, pentingnya mengarahkan diri hal-hal yang bermoral dan positif tercermin dalam firman-Nya. Untuk mengantisipasi dampak negatif, strategi seperti mengawasi konten, meluangkan waktu untuk aktivitas produktif, edukasi agama, dan program edukatif dapat diimplementasikan. Dengan demikian, anak-anak dapat tumbuh dengan moral yang kuat dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Ariska Mira Atmaja (NIM 06010923003)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini UIN Sunan Ampel Surabaya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI