Sebut saja aku serigala, yang tak mau membagi makanannya ke serigala yang lainnya
Sebut saja aku pelawak, ketika kelatahanku saat mendapati masalah
Sebut saja aku jutawan, nasi yang selalu kubuang saat kenyang terasa
Sebut saja aku nenek tua, lupa selalu akan masalah bangsa
Sebut saja aku waria, lupa akan jati diri dan idealismenya
Sebut saja aku penggoda, ketika mudahnya aku menggoda rakyat dengan pidatoku
Sebut saja aku pemerhati, sampai-sampai masalah besar tak terlihat
Sebut saja aku aktivis, penuh semangat dan perjuangan untuk dapat kursi mahal
Sebut saja aku artis cantik, ketika pencitraan penting bagiku
Sebut saja aku penyair, kutulis syair ini teruntuk wakil rakyat
Semarang, Jumat 30 Maret 2012