Mohon tunggu...
Haris Nurdianto
Haris Nurdianto Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Saya adalah seorang polisi yang menyukai dunia penulisan, karena mimpi saya saat ini yang akan selalu akan kejar adalah menjadi penulis hebat.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Keindahan di Balik Kekumuhan Rumah di Bawah Jembatan

6 September 2012   14:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:50 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ya, kagaklah mas, ini kan milik negara, wong di bawah jembatan kok!"

"Lah, anak Ibu pada kemana masa orang tuanya ditinggal disini bu?"

"Anak saya ada lima, semua sudah pada nikah, ya, jadi tinggal berdua lagi deh."

"Hmm, anaknya masih sering kesini bu?"

"Kalau yang laki-laki dua orang, pasti kesini setiap hari. Kalau yang perempuan tiga orang, jarang banget kesini."

"Disini lumayan banyak yang beli ya Bu, beda sama warung yang depan itu Bu."

"Mas, rezeki itu udah ada yang ngatur, saya mah gak ngoyo-ngoyo banget nyari uang, wong saya sudah tua, mau apalagi sih yang di cari? Tinggal matinya doank."

"Umur ibu berapa?"

"47 tahun, mas."

"Wah, sama dong sama Ibu saya, umurnya segitu juga. Ibu punya tanah yang resmi gak bu?"

"Alhamdulillah mas, walaupun begini-begini, saya sudah punya rumah gubuk di Bulak Turi, disini aja saya punya kontrakan dua, walaupun baru satu yang bisa di kontrakin. Yang kontrakan satunya lagi masih nunggu duit untuk perbaikan lagi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun