[caption id="" align="aligncenter" width="516" caption="Main Building Tsinghua Unversity / foto by Aris Heru Utomo"]
![1332028301888365866](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/55706d360423bdaa748b4568.jpeg?t=o&v=770)
Memasuki kawasan kampus Univesitas Tsinghua seluas 3,95 km2 yang asri dan dulunya pernah digunakan sebagai taman kerajaan pada masa Dinasti Qing, segera terlihat bangunan-bangunan bertingkat yang digunakan sebagai gedung administrasi utama (rektorat) dan tempat-tempat perkuliahan. Sementara agak kejauhan terlihat bangunan-bangunan apartemen pencakar langit yang merupakan asrama bagi para mahasiswa. Â
Beberapa mahasiswa tampak tengah berjalan menuju tempat perkuliahan dan beberapa lainnya bersepeda dari satu gedung ke gedung lain. Karena suhu udara yang tidak mendukung, sekitar 2 derajat Celcius, tidak terlihat mahasiswa/I yang duduk-duduk di bangku taman. Sementara di halaman gedung adminstrasi utama terlihat sejumlah sepeda diparkir di halaman gedung yang luas dengan lantai dari ubin (bukan lapangan yang beraspal). Menurut salah seorang staf rektorat Universitas Tsinghua, di gedung administrasi utama inilah akan berlangsung acara penganugerahaan gelar Doktor Honoris Causa kepada Presiden SBY yang dipimpin langsung oleh Presiden Universitas Tsinghua. Penganugerahaan gelar dilakukan di sebuah auditorium yang dapat menampung sekitar 150 orang dan biasa digunakan untuk upacara pemberian gelar akademik tertinggi seperti doktor atau pelantikan guru besar. Masih menurut staf rektorat tersebut, setelah penganugrahan gelar doktor, Presiden SBY akan menyampaikan pidato akademik dalam bahasa Indonesia dan diterjemahkan secara simultan ke bahasa Mandarin oleh 2 orang penerjemah warga Indonesia yang disiapkan KBRI di Beijing.
Saat berkesempatan melongok auditorium yang akan digunakan sebagai ruang penganugerhaan, saya bayangkan Presiden SBY akan berdiri gagah ketika menerima gelar doktor kehormatan ataupun saat menyampaikan pidato akademik di podium. Saya bayangkan pula bahwa di hadapan Rektor dan pejabat tinggi Universitas Tsinghua lainnya serta para tamu undangan, Presiden SBY akan berpidato mengenai upaya-upaya menjaga stablitas politik keamanan nasional dan regional, pertumbuhan ekonomi yang stabil, langkah menghadapi krisis keuangan global, dan upaya memelihara dan meningkatkan hubungan kemitraan strategis antara Indonesia dan Tiongkok. Membayangkan hal di atas, rasanya menjadi tidak sabar untuk bisa membaca teks pidato akademik Presiden SBY di Universias Tsinghua. Pidato yang sangat menarik dan bisa menjadi referensi bagi para pengamat hubungan Indonesia-Tiongkok. Akhirnya selamat untuk Presiden SBY atas penerimaan anugrah doktor kehormatan dari Universitas Tsinghua. Semoga melalui penganugrahan gelar terebut, hubungan kemitraan strategis RI-RRT akan semakin erat dan menguntungkan masyarakat di kedua negara.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI