“Boleh saya berfoto bersama bapak?”, begitu permintaan saya ke Pak H. Syafei, pemilik warung “Mie Celor 26 Ilir Palembang”, usai menyantap mi celor di warungnya.
Dengan ramah beliau menerima permintaan saya untuk berfoto bersama. "Wah aku nih sudah layaknya artis, pakai diminta berfoto bareng. Barusan juga ada pengunjung dari Surabaya yang minta foto bersama". Ujar Pak H. Syafei.
"Iya pak, soalnya mi celor bapak enak sich", timpal saya
"Alhamdullilah, jika banyak yang suka", kata Pak Syafei.
Ya, hidangan mie celor di warung Pak Syafei memang terhitung istimewa dan nikmat. Dari segi tampilan, mie celor Pak Syafei sebenarnya tidak berbeda dengan hidangan miecelor pada umumnya, yaitu terdiri dari mie telor tebal berwarna kuning dan lurus seperti layaknya mie spaghetti, rebusan toge, taburan bawang merah dan seledri, serta kuah kental agak kekuningan dan disajikan dalam keadaan hangat. Yang membedakannya adalah adanya potongan-potongan otak udang yang terdapat pada kuah mie celor.
Dengan adanya campuran otak udang, begitu disajikan, aroma udang pun langsung terasa menusuk hidung dan membuat kita tidak sabar lagi untuk segera menyantapnya. Potongan-potongan otak udang sendiri diambil dari udang satang (udang yang berukuran besar) dan dimasak bersama kuah di atas kompor yang tidak terlalu panas.
Kesedapan mie celor juga langsung terasa begitu mie telur dan kuah berada diujung lidah. Rasa gurihnya begitu terasa dan sedikit mirip dengan kuah laksa (makanan khas Bogor yang juga berkuah kuning, namun agak sedikit encer).
Bahwa mie celor 26 Ilir benar-benar sedap juga dibuktikan oleh rekan saya yang tidak segan-segan untuk menghabiskan dua piring mie celor. Saya sendiri sebenarnya juga ingin nambah, sayangnya perut saya tidak mampu lagi menampung karena sebelum ke mie celor 26 Ilir saya sudah sarapan lontong di hotel.
Dengan kesedapan mie celor 26 Ilir dan harga per piringnya Rp. 10 ribu, "mie celor 26 Ilir Haji Syafei" tidak pernah kekurangan pengunjung. Bahkan di saat liburan pengunjungnya bisa membludak. Tidak heran jika sebelum Magrib, warung makan ini sudah tutup.
O ya, bagi anda dari tadi-tadi bertanya tentang mie celor (karena saya memang belum menjelaskan), perlu saya sampaikan bahwa mie celor merupakan salah satu makanan khas Palembang yang tidak kalah populer dengan pempek. Meski mie celor bisa juga dijumpai di Lampung dan Bengkulu, namun warga Palembang lah yang menjadikan mie celor sebagai salah satu kuliner favorit.
Kini bukan hanya orang Palembang yang tinggal di Palembang saja yang menggemari mie celor, tetapi juga orang Palembang di perantauan. Banyak di antara mereka yang minta dibawakan mie celor jika ada sanak saudaranya yang kebetulan mudik. Bahkan ketika mereka sendiri mudik, kunjungan ke mie celor seolah menjadi kunjungan wajib.
Nah kalau suatu saat anda berkesempatan ke Palembang, silahkan cicipi mie celor, selain pempek tentunya. Setelah mencicipi, dijamin anda akan ketagihan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H