Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gotong Royong Saat Banjir di Kampung Paris

31 Januari 2025   05:41 Diperbarui: 31 Januari 2025   05:41 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika warga di Kampung Paris turun ke jalan membantu kendaraan yang melintas, sumber foto: dokpri Aris Heru utomo

Hujan lebat sepanjang hari menjelang dan saat tahun baru Cina atau Imlek menyebabkan beberapa daerah di kawasan pantai timur Sabah dilanda banjir.

Salah satu kawasan yang terlanda banjir adalah Kampung Paris Satu dan Kampung Paris Tiga. Banjir yang melanda kawasan ini telah merendam seluruh rumah yang ada dan kawasan perkebunan sawit serta merobohkan beberapa rumah kayu.

Banyak warga yang rumahnya kebanjiran bergotong-royong pasukan pemadam kebakaran atau bomba dan sesama warga memindahkan barang-barangnya ke lantai dua atau ke tempat penampungan sementara yang disiapkan pemerintah setempat atau ke rumah saudara yang aman dari banjir. Menurut portal Pusat Komando Bencana Nasional (NDCC), sekitar 3.929 orang di Sabah telah dievakuasi ke pusat-pusat bantuan.

Sedangkan untuk kendaraan, warga memindahkannya ke sepanjang tepian jalan raya. Tidak mengherankan bila di sepanjang tepian jalan tampak aneka kendaraan terparkir.

Bukan hanya kawasan tempat tinggal dan perkebunan sawit yang terendam air, jalan raya nasional yang menghubungkan Kinabatangan -- Lahad Datu juga terendam air dengan arus yang cukup deras. Akibatnya kendaraan sedan dan kendaraan kecil lainnya tidak dapat melintasi jalan raya tersebut.

Kendaraan besar yang bisa melintasi jalan raya tersebut pun mesti bergantian melintas karena derasnya arus banjir. Akibatnya terjadi antrian panjang kendaraan yang akan melintas, baik yang mengarah ke Lahad Datu ataupun Kinabatangan.

Pasukan bomba dan warga masyarakat dengan sukarela bergotong-royong ikut membantu mengarahkan kendaraan yang melintasi terjangan banjir agar tidak terperosok atau terseret arus. Beberapa bahkan terlihat ikut mendorong kendaraan yang mogok.

Selain itu, mereka juga ikut mengingatkan pengendara yang melintasi daerah banjir agar lebih berhati-hati dan tidak memaksakan diri untuk melintasi jalanan yang banjir.

Menariknya, di tengah antrian panjang kendaraan untuk mendapat giliran melintasi jalanan yang banjir, terlihat beberapa anak muda membagi-bagikan botol minuman mineral ataupun kopi kepada setiap penumpang di kendaraan yang sedang mengantri.

Saat pertama kali melihat mereka membagikan botol minuman dari kejauhan, penulis telah suuzon mengira mereka sebagai pedagang asongan yang kerap memanfaatkan kemacetan lalu lintas untuk menawarkan dagangannya atau orang-orang yang memintakan sumbangan untuk korban banjir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun