Dalam pertandingan Derby Manchester antara Manchester United (MU) dengan Manchester, MU yang mendapat julukan Setan Merah mengalahkan tuan rumah Manchester City dengan skor 2-1 dalam lanjutan Liga Inggris pekan ke-16 di Etihad Stadium, Senin dini hari WIB, 16 Desember 2024. Kemenangan didapat berkat gol terlambat Bruno Fernandes lewat tendangan penalti dan Amad Diallo. Kedua gol itu dibuat dalam dua menit akhir pertandingan di waktu normal.
Tim tuan rumah mencetak gol lebih dulu pada menit ke-36 dari sundulan Josko Gvardiol yang berhasil melanjutkan umpan lambung Kevin De Bruyne. Gol itu tampak bakal menjadi satu-satunya gol di laga tersebut dan City bakal memenangi pertandingan dengan keunggulan 1-0 sebelum terjadinya gol penyeimbang dari tendangan penalti Fernandes pada menit ke-88 dan gol berikutnya dari Diallo selang dua menit kemudian.
Kemenangan Setan Merah atas the City tentu saja disambut kegembiraan para pendukungnya dan mengembalikan prestise dan kebanggaan fans, bahwa Manchester adalah Setan Merah.
Sebagai salah satu klub sepak bola paling ikonik di dunia, MU memiliki sejarah gemilang yang tidak terpisahkan dari semangat "Devil's Mentality" yang dimiliki oleh para pemain dan penggemarnya. Istilah ini merujuk pada mentalitas kuat, tak menyerah, dan selalu siap menghadapi tantangan.
Para fans MU tidak pernah gentar dicela saat timnya kalah. Dan ketika MU menang, fansnya tidak menyembunyikan kegembiraan dan kebanggaannya. Sehingga kerap mereka dijuluki sebagai fans sepakbola yang paling sombong.
"Devil's Mentality" sendiri merupakan konsep yang pertama kali diperkenalkan oleh Sir Alex Ferguson, pelatih legendaris Manchester United, yang memimpin tim meraih 38 gelar domestik dan internasional selama 27 tahun. Ferguson mengembangkan filosofi ini untuk membangun tim yang tangguh, disiplin, dan memiliki semangat juang tinggi.
Adapun karakteristik "Devil's Mentality" yang dibangun Ferguson adalah Mentalitas Perang (Siap menghadapi tantangan dan tekanan), Kerja Keras (Disiplin dan tekun dalam latihan). Solidaritas (Keharmonisan dan kesatuan tim), Kreativitas (Inovatif dan berani mengambil risiko). Kemampuan Mengatasi Tekanan (Tetap tenang di bawah tekanan).
Lalu bagaimana pengaruh "Devil's Mentality" terhadap Fans? Pengaruhnya ternyata menguatkan Semangat yang Tak Pudar (Fans MU dikenal sebagai salah satu yang paling setia dan bersemangat), Kesolidaritasan (Fans MU memiliki ikatan kuat dan saling mendukung), Kritik Konstruktif (Fans memberikan umpan balik yang membangun untuk tim). Dukungan Tanpa Henti (Fans selalu mendukung tim, baik dalam kemenangan maupun kekalahan).
Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa "Devil's Mentality" merupakan bagian integral dari identitas MU. Mentalitas ini tidak hanya memotivasi pemain, tetapi juga menginspirasi fans untuk menjadi bagian dari komunitas yang kuat dan setia. Dengan semangat ini, MU akan terus menjadi kekuatan dominan di dunia sepak bola.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
